Anies Baswedan Diminta Main Cantik Jelang Pensiun, Pengamat Singgung soal Kebijakan: Calon RI 1

Menurut Trubus, Anies Baswedan jangan sampai melakukan kebijakan strategis seperti itu karena akan mencoreng namanya sendiri sebagai calon RI 1.

Editor: Tsaniyah Faidah
THINKSTOCKS/KENZAZA via kompas.com
Anies Baswedan diminta untuk bermain cantik jelang masa pensiun sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebab dikhawatirkan akan mencoreng namanya sendiri sebagai calon RI 1. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - DPRD DKI Jakarta baru saja mengumumkan pemberhentian Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria selaku gubernur dan wagub.

Namun, terjadi perbedaan pandangan mengenai kewenangan Anies Baswedan setelah diumumkan pemberhentian.

Hal itu terjadi karena masa jabatan Anies Baswdedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Sementara Anies Baswedan dan wakilnya mengaku masih akan melakukan aktivitas seperti biasa usai diumumkan pemberhentian.

Namun, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi melarang Anies Baswedan membuat kebijakan strategis mulai 13 September sampai 16 Oktober 2022.

"Untuk menjaga stabilitas sosial politik birokrasi yang sehat dalam memperlancar program pembangunan dan pelayanan publik di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan ini kami mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta tidak melakukan pelantikan kepada pejabat tinggi pratama," kata Prasetyo.

Ia juga meminta Anies tidak melantik pejabat Pemprov DKI hingga masa jabatannya berakhir.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah memastikan berdasarkan aturan yuridis (hukum tertulis), tidak ada yang melarang Anies Baswedan untuk melakukan kebijakan strategis.

Contoh kebijakan strategis yang dimaksud adalah mengangkat dan memberhentikan pejabat daerah.

"Kalau dalam Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 Pasal tentang Pemerintahan Daerah, di situ kan tertulis bahwa Pak Anies masih bisa melaksanakan kebijakan strategis hingga masa jabatan berakhir," ujar Trubus saat dihubungi wartakotalive.com, Rabu (14/9/2022).

Namun Trubus memberikan pandangan, secara etika publik, hal tersebut (melakukan kebijakan publik) sebaiknya tidak dilakukan jelang kira-kira satu bulan sebelum masa jabatan berakhir.

"Jadi, enggak boleh kalau ngomongin etika terus mengambil kebijakan strategis. Kenapa? Karena tinggal waktu sebulan yang ngelaksanain siapa. Begitu lho Itu kan malah nggak etis," ujar Trubus.

Baca juga: Anies Baswedan Dianggap Hanya Buat Kacau Jakarta, DPRD DKI Ancam Bubarkan TGUPP: Harus Hilang

Menurut Trubus, Anies jangan sampai melakukan kebijakan strategis seperti itu.

"Kalau dilakukan, malah itu mencoreng namanya sendiri sebagai calon RI 1, mas. Nanti malah merusak namanya dia. Menurut saya, dia (Anies) enggak usah mengambil kebijakan apa-apa, bermain cantik saja," ujar Trubus.

Apabila Anies tetap 'bermain cantik', Trubus memastikan bahwa nantinya Anies akan dihormati masyarakat.

Sehingga semakin memunculkan citra positif dirinya jelang Pilpres 2024.

Trubus menjelaskan karena masyarakat Indonesia menghargai orang yang memiliki etika.

(Tribuntangerang.com/WartakotaLive)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved