Polisi Tembak Polisi
Dulu Koar-koar Lawan Sambo, Kamaruddin Kini Mendadak Hilang Bak Ditelan Bumi, Begini Kondisinya
Kamaruddin Simanjuntak yang selalu menjadi garda terdepan membela Brigadir J mendadak menghilang.Terkuak begini kondisinya sekanag
Penulis: khairunnisa | Editor: Siti Fauziah Alpitasari
"Sudah ada di Jambi. Bayangin, pagi-pagi, subuh-subuh sudah bangun. Manusia keren ini !" puji Irma Hutabarat.
Langsung memeluk Kamaruddin Simanjuntak, ibunda Brigadir J menitipkan pesan.
Rosti ingin agar Kamaruddin Simanjuntak selalu sehat agar bisa terus membela putranya.
"Sehat-sehat ya," kata Rosti Simanjuntak.
"Iya. Foto dulu kami berdua," imbuh Kamaruddin Simanjuntak.
"Semangat ya," ucap Roslin Simanjuntak, tante Yosua.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Kamaruddin Simanjuntak juga sempat pergi ke gereja bersama keluarga Brigadir J.
Kembali Koar-koar
Di sela-sela kunjungannya ke kediaman orangtua Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak nyatanya sempat mengurai pernyataan terbaru terkait kasus kliennya.
Dalam keterangannya di depan awak media Jambi, Kamaruddin Simanjuntak mengkritik keras aksi Komnas HAM yang terus menggaungkan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
"Mengapa mereka ini terus mengatakan dugaan pelecehan seksual padahal sudah SP3. Kan laporan mengenai pelecehan seksual itu kan tidak terbukti atau tidak ditemukan buktinya, atau tidak terjadi. Yang terjadi adalah pembunuhan berencana," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: Bripka RR Sebut Ferdy Sambo Sempat Kumpulkan Polisi di Provos, Tak Ada Iming-iming Uang dan Ancaman
Curiga dengan maksud Komnas HAM itu, Kamaruddin Simanjuntak pun mengurai analisa.
"Kenapa mereka selalu mengatakan pelecehan ? mungkin, atau diduga, mereka telah melakukan kontrak di awal, harus selalu mengatakan itu. Dan di balik kontrak itu mungkin ada prestasi," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Jadi kalau dia tidak mengucapkan itu, mungkin akan ada wanprestasi. Lu kan sudah 'dibayar' harus selalu ngomong pelecehan, kenapa enggak ngomong ? terbukti LPSK tidak mau ngomong lagi karena mereka menolak amplop itu (diduga dari Ferdy Sambo)," sambungnya.
Banyak Diancam Orang