Polisi Tembak Polisi
Curiga Modus Pencucian Uang, Pakar Bongkar Taktik Putri Pakai Nama Brigadir J dan RR dalam Rekening
Pakar hukum TPPU Yenti Garnasih, curiga Putri Candrawathi buka rekening atas nama ajudan untuk pencucian uang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Teka-teki pembunuhan Brigadir J masih menjadi misteri hingga saat ini.
Namun dengan berjalannya seiring waktu, satu persatu muncul bukti-bukti yang mulai terungkap tapi masih menjadi sebuah tanya.
Kali ini, Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang dari Universitas Trisakti, Yenti Garnasih, mencurigai soal adanya pembukaan rekening yang dilakukan Putri Candrawathi atas nama ajudannya.
Bukan cuma satu, Putri Candrawathi diketahui membuka rekening atas nama Brigadir J dan Bripka RR.
Hal itu menjawab pertanyaan atas adanya transaksi di rekening Brigadir J tiga hari setelah almarhum meninggal dunia.
Transaksi senilai Rp 200 juta itu dikirim dari rekening Brigadir J ke Bripka RR.
Belakang terungkap bahwa ATM atas nama keduanya itu dikuasai oleh Putri Candrawathi.
“Ya itu ada pelanggaran ya tentu saja, kan kita tahu yang namanya bikin rekening itu harus atas nama dirinya, pakai KTP dia,” kata Yenti Garnasih, dilansir dari Kompas TV, Jumat (16/9/2022).
Tak hanya itu, kata dia, saat pemilik ATM itu meninggal dunia, pihak bank seharusnya bisa mengambil tindakan.
“Harusnya yang mengeluarkan uang di tanggal 11 sementara di tanggal 8 itu meninggal, itu harusnya ahli waris, nah ahli warisnya siapa,” jelas dia.
Tak hanya itu, ia pun mencurigai adanya modus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus ini.
Baca juga: Kamaruddin Bongkar Pemilik Pistol Langka Pembunuh Brigadir J, Sosoknya Tak Disangka
“Modus-modus seperti ini kok jadi seperti modusnya TPPU ya, jadi orang-orang yang melakukan kejahatan itu biasanya minta KTP anak buahnya atau bahkan cleaning service, KTP-nya dipakai untuk buka rekening kemudian langsung diambil dia, baik rekeningnya maupun ATM-nya,” tutur dia.
Bahkan kata dia, bisa jadi para ajudannya tidak tahu kalau ada ATM atas nama dirinya.
“Bisa jadi yang dipinjam adalah KTP-nya saja, saya tidak tahu waktu bikin rekeningnya seperti apa,” ungkap dia.
Kemudian, ia pun membeberkan bahwa salah satu ciri yang paling penting untuk TPPU adalah adanya transaksi yang mencurigakan.
