Menilik Kampung Cengal, Kampung Penghasil Durian Lokal di Bogor, Teknik Matang Pohon Jadi Daya Tarik
Kampung Cengal Asri ini merupakan salah satu kampung penghasil durian lokal di wilayah Kabupaten Bogor. Setiap rumah punya satu pohon durian.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, LEUWILIANG - Kampung Cengal Asri, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menjadi salah satu kampung yang tak sulit ditemukan di wilayah Leuwiliang meskipun lokasinya sedikit jauh dari pusat Leuwiliang.
Membutuhkan waktu sekitar 17-20 menit dari kantor Kecamatan Leuwiliang, kampung yang memiliki kontur perbukitan menanjak serta dihimpit oleh pepohonan ini bisa ditemukan.
Meskipun harus menempuh waktu yang lumayan, nama Kampung Cengal Asri saat ini menjadi kampung yang sering disebut oleh kebanyakan orang.
Bukan karena lokasinya yang lumayan jauh, tapi, Kampung Cengal Asri ini merupakan salah satu kampung penghasil durian lokal di wilayah Kabupaten Bogor.
Tak aneh, saat sedang musim durian seperti saat ini, Kampung Cengal Asri ramai dikunjungi oleh masyarakat luar.
Bahkan untuk menunjukan bahwa Kampung Cengal Asri penghasil durian lokal, sepanjang jalan saat memasuki Kampung Cengal, saat ini sudah banyak jongko-jongko durian lokal milik warga.
Halaman rumah milik warga pun saat ini dihiasi oleh durian.
Lalu, apa yang membedakan Durian Cengal dengan durian lain?
Memang, jika dilihat sepintas, durian lokal khas Kampung Cengal ini hampir sama dengan yang dijual di pasaran.
Namun, ternyata, Durian Cengal ini memiliki kekhasanya sendiri.
Daging yang lebih tebal, rasa, dan warna yang khas menjadi daya pikat sendiri bagi masyarakat luar untuk sekedar mencicipi durian ini.
Tidak hanya itu, durian khas Cengal ini, ternyata tidak dipaksa matang oleh pemiliknya.
Pemilik durian di Kampung Cengal Asri memilih untuk memetik durian langsung dari pohonnya ketika memang sudah matang seutuhnya.
"Kualitas dan rasa durian benar-benar dijaga, sehingga mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan durian di tempat lain. Untuk menjaga kualitas dan rasa, durian cengal ini selalu dipetik berapapun tingginya pohon itu," kata salah satu petani durian sekaligus juga tokoh kepemudaan Kampung Cengal Asri Reska Zeina Husnullah kepada TribunnewsBogor.com.
Dalam menjaganya itu pun, para petani durian yang rata-rata memiliki pohon sendiri ini mengikat langsung durian itu supaya tidak jatuh ke tanah.
"Supaya tidak jatuh ke tanah, durian yang siap matang sudah diikat terlebih dahulu," katanya.
Alhasil, masyarakat yang sudah mengetahui hal itu, semakin penasaran untuk menikmatinya.
"Durian Cengal Sudah menjadi primadona buah lokal dari Bogor Barat berbeda dengan durian lokal lainnya. Tak heran jika akhir pekan banyak wisatawan berdatangan untuk memburu si raja buah ini," ungkapnya.
Namun, jauh sebelum itu, ungkap Reska, daya tarik Durian Cengal ini sudah dialaminya semenjak dahulu.
Masyarakat asli Cengal, sejak dahulu, memang selalu menyebut durian ini sebagai Raja Buah.
Sebab, di Kampung Cengal Asri, dari dahulu semenjak saat ini, durian memang selalu tumbuh subur mengikuti musimnya.
Tak jarang, jika menilik ke area lebih dalam Kampung Cengal ini, satu rumah bisa memiliki satu pohon durian.
"Ya, memang sudah menjadi kewajiban masyarakat Cengal untuk mewarisi si raja buah ini yang sudah ditanami puluhan tahun lalu oleh nenek moyang kami. Mungkin jika kita rata-ratakan satu orang pasti mempunyai satu pohon ddurian wajar-wajar saja," ungkapnya.
Meski begitu, potensi alam yang dimiliki oleh Kampung Cengal ini belum bisa membuat Kampung Cengal dilabeli khusus sebagai Kampung Durian.
Sampai saat ini, Kampung Cengal Asri, hanya sebatas penghasil durian lokal saja.
Reska pun berharap, pemerintah setempat bisa lebih jeli dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh kampungnya ini.
"Saya harap ada perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten untuk lebih jeli melihat potensi yang ada di Kampung cengal ini. Dengan pengelolaan yang lebih serius bagi para petani dan pelaku usaha," ungkapnya (*).