Polisi Tembak Polisi
BEDA NASIB, Ibunda Brigadir J Pilu Lihat Makam Yosua Memprihatinkan, Kondisi Ferdy Sambo Sebaliknya
Kepiluan yang dirasakan ibunda Brigadir J nyatanya tak dirasakan Ferdy Sambo. Jadi otak di balik pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo bak santai.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tiga bulan kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) berlalu, kepiluan masih dirasakan orangtua mendiang.
Terlebih ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak yang masih merana atas kepergian sang putra kesayangan.
Terlebih baru-baru ini, Rosti Simanjuntak sedih melihat makam Brigadir J.
Area makam yang bertempat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Desa Suka Makmur, Jambi itu kini dipenuhi rumput berukuran tinggi.
Alhasil, akses menuju makam Brigadir J pun ditutupi dengan rumput tinggi.
Sering melakukan ziarah, keluarga Brigadir J tak bisa berbuat apa-apa.
Baca juga: Gigih Lawan Ferdy Sambo, Ini Identitas Asli Kamaruddin Simanjuntak, Anak Pembawa Hoki yang Pemberani
Rosti Simanjuntak mengakui keluarganya hanya mampu membersihkan rumput yang berada di area dekat makam Brigadir J.
"Kalau kami cuma sanggup bersihin yang di sebelah-sebelah itu," kata Rosti Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jambi pada Sabtu (24/9/2022).
Kendati hanya mampu membersihkan rumput saja, Rosti Simanjuntak mengakui pihak keluarganya ingin merenovasi makam Brigadir J.
Tak cuma keluarga, rupanya banyak orang yang ingin merenovasi kuburan Yosua.
Salah satunya adalah aktivis dari Tanah Karo.
Perihal niatan tersebut, keluarga Brigadir J belum bisa mewujudkannya.

Sebab keluarga masih menunggu hingga kondisi tanah makam Brigadir J menjadi stabil dan keras.
"Nunggu tanahnya itu keras dulu, kalau sekarang masih belum bisa," ujar Rosti Simanjuntak.
Sementara keluarga masih menunggu makam Brigadir J bisa direnovasi, organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) mengaku siap mengawal kasus Yosua.
Mereka pun berkomitmen akan merawat makam Brigadir J.
Tim PBB akan melakukan bersih-bersih rutin di makam tersebut.
"Kita lihat rumput-rumputnya sudah mulai tinggi, kami berkomitmen mengawal kasus ini sampai tuntas. Salah satunya dengan cara terus merawat kondisi area pemakaman Brigadir Yosua," kata Pembina PBB Sungai Bahar, Royanto.
Baca juga: Isu Keterlibatan 3 Kapolda dalam Kasus Ferdy Sambo Tak Terbukti, Polri Beri Tanggapan Tegas
Serangan Balik Ferdy Sambo
Kepiluan yang dirasakan ibunda Brigadir J nyatanya tak dirasakan Ferdy Sambo.
Jadi otak di balik pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo bak tak merasa bersalah.
Alih-alih menyerah, Ferdy Sambo justru menyiapkan 'senjata' baru usai resmi dipecat dari Polri.
Tak terima dipecat, Ferdy Sambo menggugat balik Polri soal pemecatan secara tidak hormat (PTDH) atas kasus pembunuhan Brigadir J.

Diketahui, gugatan itu bakal didaftarkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara ( PTUN ).
Kuasa Hukum Keluarga Ferdy Sambo yakni Arman Hanis menuturkan pihaknya akan menyiapkan langkah hukum setelah pengajuan banding kliennya dalam sidang banding ditolak.
Sidang banding Ferdy Sambo atas putusan pemberhentian tidak dengan hormat ditolak oleh majelis sidang kode etik dan profesi Polri (KKEP), Senin (19/9/2022).
"Setelah itu baru kami akan melakukan langkah hukum yang diatur dalam perundang-undangan," kata Arman Hanis dilansir dari Tribunnews.com.
Ferdy Sambo Tetap Kaya Raya
Jika ibunda Brigadir J belum mampu merenovasi makam Brigadir J lantaran terbentur biaya, kondisi Ferdy Sambo justru sebaliknya.
Kendati jadi tersangka utama kasus pembunuhan berencana Brigadir J, harga Ferdy Sambo tak tersentuh sama sekali.
Ia dan Putri Candrawathi serta keluarganya tetap kaya raya.
Baca juga: Dulu Koar-koar Bela Brigjen Hendra, Sang Istri Kini Menghilang Usai Isu Jet Pribadi Merebak
Terlebih selama menduduki jabatan Kadiv Propam Polri, Jenderal Bintang 2 itu disebut-sebut memiliki kekayaan yang melimpah.
Tak hanya itu, suami dari Putri Candrawathi tersebut dikabarkan memiliki rumah lebih dari satu.
Ferdy Sambo kabarnya memiliki hunian di jalan Bangka XI A No 7, Jakarta Selatan, di Jalan Saguling Duren Tiga, Jakarta Selatan, dan di Cempaka Residence, Magelang, Jawa Tengah.
Selain rumah, Ferdy Sambo diketahui juga memiliki sejumlah mobil mewah seharga miliaran.

Berikut adalah daftar mobil yang dimiliki Ferdy Sambo:
- Mobil Lexus NX300 F-Sport Tahun 2021
- Mobil Lexus RX300
- Mobil Lexus LM 350
- Mobil Lexus LX570
- Mobil Toyota Innova Venturer
Namun, kekayaan Ferdy Sambo nyatanya belum tercantum di laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik KPK.
Terkait hal tersebut, KPK sempat angkat bicara, dikutip dari Kompas.com, pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ipi Maryati mengatakan, pihaknya sebenarnya telah menerima LHKPN Ferdy Sambo untuk tahun pelaporan 2021.
Namun, ada kelengkapan dokumen yang masih harus dilengkapi.
Sehingga, sampai hari ini belum dapat dipublikasikan di situs e-LHKPN.

Selama menduduki jabatan bintang 2, gaji jenderal polisi dengan bintang 1 sampai bintang 4 ditetapkan paling kecil Rp 3.290.000 per bulan dan paling tinggi Rp 5.930.800 per bulan.
Namun jumlah tersebut tentunya belum apa-apa dibandingkan dengan nominal fasilitas tunjangannya.
Baca juga: Resmi Dipecat, Polri Tegaskan Tak Ada Seremoni untuk Ferdy Sambo, Tidak Sampai ke Presiden
Di luar gaji pokok, anggota Polri menerima berbagai macam tunjangan yang besarnya bervariasi tergantung pangkat, jabatan, dan daerah penempatan (tunjangan polisi).
Sebagai jenderal bintang dua dengan jabatan yang sebelumnya adalah Kadiv Propam Polri, maka Ferdy Sambo otomatis masuk dalam kelas jabatan 17 dan berhak mendapatkan tukin sebesar Rp 29 juta per bulan, atau tepatnya Rp 29.085.000 per bulan.
Jumlah tukin Ferdy Sambo berada di bawah Wakapolri yang besaran tukinnya ditetapkan sebesar Rp 34.902.000.
Dengan asumsi gaji pokok dan tunjangan kinerja di atas, maka dalam sebulan Ferdy Sambo berhak menerima penghasilan paling kecil Rp 31.375.500 dan paling besar Rp 36.952.000.