Insiden Arema Vs Persebaya

Upaya Polres Malang Untuk Antisipasi Kerusuhan Laga Arema FC Vs Persebaya, PT LIB Tolak Permintaan

Ratusan korban jiwa jatuh usai laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Editor: Yudistira Wanne
tangkapan layar
Surat rekomendasi Polres Malang dan jawaban dari PT Liga Indonesia Baru mengenai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 pekan ke-11, menyisakan duka mendalam.

Ratusan korban jiwa jatuh usai laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Usai wasit menip pluit panjang tanda pertandingan berakhir, segelintir suporter tuan rumah kecewa dan berupaya masuk ke lapangan.

Sebelum pertandingan itu dimulai, Polres Malang sebenarnya sudah mewanti-wanti terjadi kerusuhan antara Arema FC vs Persebaya.

Bahkan, Polres Malang sudah mengirimkan surat ke PT LIB agar jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya ini dimajukan demi keamanan.

Namun, nyatanya PT LIB menolak hal tersebut, dan pertandingan Arema FC vs Persebaya tetap berjalan sesuai jadwal.

Seperti diektahui, Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) sempat diminta oleh Polres Malang untuk dimajukan pada pukul 15.30 WIB.

Hal ini berdasarkan surat yang diterima Tribunnews.com terkait permohonan perubahan jadwal pertandingan.

Pada surat tersebut tertulis bahwa Polres Malang meminta kepada panitia pelaksana (Panpel) Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan ke PT LIB.

Permintaan tersebut merujuk pada Surat Panpel Arema FC Nomor: 014/PANPEL/ARM/IX/2022 tertanggal 12 September 2022 tentang rekomendasi pertandingan dan bantuan keamanan pertandingan sepakbola antara Arema FC dan Persebaya.

Baca juga: Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Telan Ratusan Korban Jiwa, FIFA Bereaksi

Serta Perkiraan Intelejen Singkat Nomor: R/KIRKAT-110/IX/2022/Intelkam tertanggal 13 September 2022 tentang kerawanan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.

“Sehubungan dengan rujukan di atas, bersama ini mohon bantuannya kepada Panpel Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan sepakbola BRI Liga 1 Tahun 2022 kepada PT Liga Indonesia terkait rencana pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 yang sedianya main pada pukul 20.00 WIB agar diajukan menjadi pada pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan,” demikian tertulis dalam surat tersebut.

Adapun surat tersebut ditandatangani oleh Kapolres Malang, AKBP Feri Hidayat tertanggal 18 September 2022.

Balasan PT LIB: Pertandingan Digelar Sesuai Jadwal

Menanggapi surat permohonan itu, PT LIB mengirimkan surat balasan kepada pihak manajemen Arema FC tertanggal 19 September dengan nomor surat 497/LIB-KOM/IX/2022.

Pada isi surat tersebut, PT LIB menegaskan bahwa pertandingan antara Arema FC vs Persebaya tetap digelar sesuai jadwal yaitu pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB.

“Maka perkenankanlah kami PT. Liga Indonesia Baru (PT.LIB) menyampaikan bahwa meminta kepada Klub Arema FC untuk berkoordinasi secara optimal kepada pihak keamanan dalam hal ini khususnya dengan KAPOLRES Malang untuk TETAP melaksanakan pertandingan BRI Liga 1-2022/2023 NP antara Arema FC vs Persebaya Surabaya DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN,” demikian tertulis dalam surat dari PT LIB yang diterima Tribunnews, Minggu (2/9/2022).

Baca juga: Soroti Animo Penonton Arema FC vs Persebaya, Mahfud MD Ungkap Ada Usul yang Diabaikan Panitia

Surat tersebut ditandatangani oleh Dirut PT LIB, Akhamd Hadian Lukita. Diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.

Pada update terbaru, korban meninggal dunia mencapai 130 orang dan korban luka-luka sebanyak 191 orang.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.

“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).

Sementara terkait penyebab kerusuhan bisa terjadi, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan motif para suporter Arema FC turun ke lapangan dengan maksud berusaha mencari pemain official Arema FC.

“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” jelasnya.

Merangseknya suporter Arema FC ke dalam lapangan membuat petugas keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan.

Baca juga: Ratusan Korban Jiwa Melayang, Arema FC Berpotensi Dilarang Jadi Tuan Rumah di Sepanjang Musim Ini

Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.”

“Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Nico.

Menurut Nico, ada sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan dari total 40 ribu orang yang hadir menonton.

“Hanya sebagian 3.000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion,” ujarnya.

Sementara terkait tindakan penembakan gas air mata, Nico mengungkapkan dalam rangka merespon terhadap kelakuan suporter.

“Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi,” kata Nico.

(TribunSumsel)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved