Insiden Arema vs Persebaya
Perjuangan Aremania Keluar Dari Gate 13 Insiden Kanjuruhan, Lemas Dengar Adiknya Jadi Korban
Seketika itu pula, suporter yang berada di gate 13 panik dan berlarian menjauhi asap. Mereka berebut keluar hingga berdesak-desakan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fathir Ramadhan (21) seorang Aremania yang juga merupakan warga Klojen, Kabupaten Malang, ini harus tertunduk lemas di dekat patung kepala singa yang bermahkota di wilayah Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kesedihan Fathir ini lantaran ia harus kehilangan adik sepupunya yang bernama Mita Maulidya (24) dalam insiden laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Fathir pun datang ke patung kepala singa itu untuk menaburkan bunga dan berdoa.
Isak tangis Fathir saat itu tidak terbendung, hingga ia berjongkok, memejamkan mata dan menundukkan pandangan sampai akhirnya merenung.
Di momen ini, Fathir tak kuasa menitikkan air mata. Seketika pijakannya rapuh hingga terduduk meringkuk. Dua rekannya datang untuk menenangkan Fathir.
Kendati begitu, Fathir tetap tak bisa menepis kesedihannya. Dia juga tak kunjung beranjak. Bahkan, Fathir terduduk hingga sekitar 30 menit di depan patung.
Fathir dirundung lara karena ia kehilangan adik sepupunya, Mita Maulidya (24) saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). Mita Maulidya menjadi salah satu korban meninggal dunia.
Baca juga: Teka-teki Pintu 13 Tak Dibuka saat Tragedi Kanjuruhan Terungkap, 3 Orang Ini Dapat Sanksi dari PSSI
Fathir bercerita dia menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama Mita dan sejumlah kawannya.
Fathir dan Mita duduk bersebelahan di tribun atau gate 13, Stadion Kanjuruhan.
"Gas air mata ditembakkan ke arah tribun 13, tempat saya dan Mita menonton pertandingan," katanya, Senin (3/10).

Seketika itu pula, suporter yang berada di gate 13 panik dan berlarian menjauhi asap.
Mereka berebut keluar hingga berdesak-desakan.
Suara meminta tolong kencang terdengar bersahutan.
Suporter yang terjatuh pun terinjak-injak hingga meninggal dunia.
"Karena suasana panik, saya dan Mita terpisah. Saya tak tahu keberadaannya. Asap membuat mata pedih dan napas terasa sesak," terangnya.