Sampah di Kota Bogor Masih Belum Terangkut 100 Persen, Ternyata Ini Penyebabnya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor bisa mengangkut sampah sebanyak 600 ton di Kota Bogor tiap harinya.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor bisa mengangkut sampah sebanyak 600 ton di Kota Bogor tiap harinya.
600 ton itu diangkut di semua wilayah kecamatan di Kota Bogor.
Namun, dari 600 ton itu ternyata masih belum 100 persen sampah di Kota Bogor belum terangkut.
Sebanyak 24 persen sampah di Kota Bogor masih belum terangkut secara penuh oleh DLH Kota Bogor.
Kepala Bidang Persampahan pada DLH Kota Bogor, Febby Darmawan mengatakan, ada beberapa kendala sampah belum bisa terangkut maksimal secara 100 persen.
"Di Kota Bogor itu, minimal 550-650 ton fluktuatif perharinya. Tapi, belum terangkut semuanya. Itu juga yang 600 ton itu baru berapa persennya. Kendalanya, banyak wilayah yang tidak terjangkau, serta tidak ada TPS nya," kata Febby kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (5/10/2022).
Febby melanjutkan, kendala itu yang membuat angka 24 persen sampah masih belum terangkut.
"Kendala itu terjadi di wilayah yang memang perbatasan. Jadinya, memang tidak terakomodir," sambungnya.
Kendala itu semakin diperparah dengan kualitas masyarakat sekitar.
Bahkan, dari 24 persen sampah yang tidak terangkut itu, sungai dijadikan tempat membuang sampah.
"Karena tidak ada TPS masyarakat masih banyak membuang sampah di sungai. Terus, ada juga yang langsung membakarnya. Sehingga memang tidak bisa kita angkut sampahnya," ungkapnya.
Lalu, Apakah Armada dari DLH Mencukupi?
Armada yang dimiliki DLH Kota Bogor diklaim sudah bisa mengangkut sampah secara 100 persen.
Bahkan, kendala yang membuat pengangkutan sampah 100 persen itu, terus diakali oleh DLH.
Mulai dari melakukan strategi pengangkutan, sampai koordinasi dengan pemerintahan setempat.
"Kami maksimalkan armada yang ada. Apakah bisa tersangkut atau tidak. Tapi, kita pakai strategi. Ada yang dua hari sekali kita angkut. Secara jumlah, kita punya 133 yang mobil besar. Pik up kita punya 18 armada. Yang motor roda tiga 24 armada," ungkapnya.
Strategi pemaksimalan armada pun dilanjutkan kepada tingkat RT di wilayah yang memang tidak bida terjangkau.
"Kita terus bergerak. Artinya wilayah yang punya kewenangan RT RW di wiliayah. Biasanya melakukan surat permohonan untuk pelayanan pengangkutan kekita dan kita tindak lanjuti," katanya.
Febby pun memastikan, DLH terus mengoptimalkan kinerja agar sampah di Kota Bogor bisa terangkut secara menyeluruh.
"Misalnya dari situ diangkut dua hari sekali, atau tiga hari sekali. Artinya, kita menyesuaikan dengan brban kendaraan juga," tambahnya.
Febby pun tidak menampik dalam mengurusi sampah di Kota Bogor ini dihadapi dengan kendala.
"Kita sudah maksimal. Tapi, sampah itu berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Artinya semakin tinggi jumlah penduduk semakin tinggi juga sampah," tandasnya.