Insiden Arema Vs Persebaya
Teka-teki Pintu 13 Tak Dibuka saat Tragedi Kanjuruhan Terungkap, 3 Orang Ini Dapat Sanksi dari PSSI
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan penyebab tertutupnya pintu keluar masuk penonton itu karena adanya kelalaian petugas keamanan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Misteri soal penyebab pintu 13 di Stadion Kanjuruhan tak dibuka saat kericuhan suporter akhirnya terungkap.
Federasi sepak bola Indonesia, PSSI lah yang mengungkapnya kepada publik.
Tim PSSI membeberkan hasil investigasi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Di antaranya terkait pintu tribun yang tak dibuka saat insiden kerusuhan yang menewaskan 125 orang ini pada Sabtu (1/10/2022).
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan penyebab tertutupnya pintu keluar masuk penonton itu karena adanya kelalaian petugas keamanan atau security officer di stadion.
Baca juga: Penyebab Banyaknya Korban Tragedi Kanjuruhan Diduga karena Pintu Stadion Tak Terbuka, Ini Kata PSSI
Petugas keamanan yang sudah mendapat komando untuk membuka pintu tidak segera melaksanakan perintah.
"Ketepatan komando yang dikomandoi yang disuruh buka pintu di sebelah sana (pintu 13) belum melaksanakan pembukaannya itu alasannya," kata Ahmad Riyadh saat konferensi pers, Selasa (4/10/2022) yang ditayangkan youTube KompasTV.
Atas kelalaian tersebut, Komdis PSSI pun memberi sanksi bagi petugas keamanan di insiden tersebut.
Security officer, Suko Sutrisno, dilarang melakukan kegiatan di lingkungan sepak bola seumur hidup.
"Kemudian ada security officer atau steward (petugas keamanan), orang yang mengatur semua keluar masuk pintu semuanya. Siapa itu security officer Arema FC? Dia adalah Suko Sutrisno."

"Suko Sutrisno sebagai petugas kemanan tidak boleh melakukan kegiatan di lingkungan sepak bola seumur hidup," kata Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing.
PSSI juga memberi sanksi terhadap ketua panitia pelaksana Arema FC.
Menurut Komdis PSSI, ketua panitia pelaksana tidak melakukan tugasnya dengan baik.
"Ketua panitia yaitu Abdul Haris, ia bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan event yang besar ini."
"Kami melihat ketua pelaksana tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak siap. Gagal mengantisipasi kerumunan orang datang."