Insiden Arema vs Persebaya
Jadi Kontroversi karena Tolak Bonek ke Malang, Ini Profil Dadang Aremania, Ternyata Pegawai ASN & MC
Nama Dadang menjadi trending topik di Twitter, setelah pernyataannya di Mata Najwa jadi kontroversi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Nama Dadang menjadi trending topik di Twitter, setelah pernyataannya di Mata Najwa jadi kontroversi.
Pernyataan yang membuat pro kontra di publik yakni saat Dadang melarang Bonek untuk datang ke Malang.
Padahal saat itu, Andi Peci, perwakilan dari Persebaya mengatakan tujuannya datang ke Malang hanya untuk menyampaikan bela sungkawa.
Namun kepada Najwa Shihab, Dadang menolak kedatangan suporter Bonek tersebut.
Hal itu sontak saja langsung membuat publik ramai dan nama Dadang jadi perbincangan.
Banyak pihak yang kecewa dengan pernyataan Dadang tersebut.
Bahkan ada beberapa yang mengatakan kalau pernyataan Dadang itu tidak mewakili Aremania.
Lantas siapa sosok Dadang sebenarnya?
Dilansir dari laman Instagramnya, @mc_dadang87, nama lengkapnya yakni Dadang Indarto.
Baca juga: Kena Senggol Bung Towel, Tim PSSI Bereaksi Disuruh Mundur Gara-gara Tragedi Kanjuruhan: Enak Aja !
Dadang merupakan seorang ASN di Kota Batu dan juga merupakan MC acara pernikahan, lamaran dan sebagainya.
Ia juga merupakan seorang Aremania yang turut speak up ke berbagai media terkait apa yang terjadi di Kanjuruhan.
Hal itu lantaran dirinya turut hadir saat tragedi yang menyebabkan ratusan suporter Aremania meninggal dunia tersebut.
Dalam akun Instagramnya, ia kerap membagikan beberapa momen kegiatannya saat menjadi MC di acara pernikahan hingga acara musik.
Dadang juga kerap membagikan momen dirinya sedang mendukung Arema FC bertanding bersama suporter lainnya.

Selain itu, ada juga momen dirinya sedang mengenakan pakaian ASN dan berkegiatan dengan rekan-rekannya di Pemkot.
Bukan itu saja, ada juga foto dan video dirinya sedang menabuh drum dan bermain gitar, yang menandakan dirinya juga seorang musisi.
Dilansir dari Youtube Najwa Shihab, pernyataan kontroversi Dadang yakni saat dirinya menolak kedatangan Bonek ke Malang.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, panjenengan semua dan teman-teman Bonek. Kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya, kami persilahkan saja, tapi ini kan melawan Persebaya, kami ingin nantinya ada friksi yang tidak-tidak di tingkat grassroot,” kata Dadang.
Baca juga: Nawaitu Perdamaian Manajemen Arema FC dan Persebaya Surabaya Sarasehan
Meski begitu, di akhir dialog Dadang memberikan klarifikasi soal penolakan tersebut.
"Saya pengen klarifikasi tidak ada penolakan teman-teman Bonek ke Malang. Teman-teman Green Nord sudah ke Kanjuruhan meskipun tanpa ijin. Permasalahan lain-lainnya, tolong kami masih berduka. Biarkan kami melewati masa duka ini sampai 40 hari, setelahnya baru kita komunikasi. Masalah yang kami tolak bukan masalah kehadiran, tapi masalah usut tuntas. Kami biarkan kami Aremania yang bekerja, tanpa mengurangi rasa hormat,"tuturnya.
Rupanya pernyataan Dadang itu menimbulkan polemik di publik.
Bahkan Dadang menjadi trending topik di Twitter lantaran pernyataan itu.
"Mata Najwa harusnya yang diundang Om Ovan Tobing . Beliau sesepuh yang paling dihormati Aremania. Bukan Dadang kolot, dia tidak mewakili Aremania," cuit @matmutss.
"Mata Najwa malam ini, melihat orang-orang penting dari tiap perwakilan supporter di Indonesia berada dalam satu tribun. Kali ini mungkin rasanya sedih, tapi lain waktu yg muncul bisa rasa bahagia," cuit @adjisdoaibu.
Tweet itu kemudian dibalas oleh akun @faizalbasri_.
"Untuk kawan-kawan, maaf kalo statement dadang menyakiti. Dia tidak menggambarkan aremania sepenuhnya," tulisnya.
"Emang berasa tegang nih tadi endingnya hehe," balas @adjisdoaibu lagi.
Bahkan Bayu Skak pun mengaku merasa malu dengan pernyataan Dadang tersebut.
"sak umur-umur ket iki aku isin dadi wong Malang. Gara-gara lambene dadang," tulis @Moektito.