IPB University

Mahasiswi IPB yang Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa, Rektor Ungkap Kebaikan Adzra: Kami Kehilangan

Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Adzra Nabila yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Editor: Tsaniyah Faidah
Dok Istimewa SAR Jakarta
Penemuan jasad mahasiswi IPB, Adzra Nabila di Tambora pada Minggu (6/10/2022). Sebelumnya, Adzra Nabila dinyatakan hilang usai terseret arus air hujan di gorong-gorong Jalan Dadali, Kota Bogor pada Selasa (11/10/2022) 

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim Basarnas, Polri, TNI, Pemkot dan Pemkab Bogor serta pihak-pihak yang tiada henti berusaha menemukan Adzra yang sejak Selasa lalu hilang terkena musibah terseret arus selokan saat hujan deras di Bogor,” kata Prof Arif Satria.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya yang turut membantu pencarian.

“Semoga kerja keras seluruh pihak mendapat balasan pahala dari Allah Swt,” ujar Prof Arif Satria.

Prof Arif menambahkan, dalam mengantisipasi berlangsungnya cuaca ekstrem, IPB University akan menetapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.

Rencana kebijakan yg akan diambil antara lain.

Pertama, penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif.

IPB akan terus memantau Prakiraan Cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran akan lebih fleksibel.

“Bagi kami keselamatan adalah nomor satu” ujar Prof Arif Satria.

Kedua, IPB akan melakukan Arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus.

Ini adalah teknik untuk diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Peranan arboris (“dokter pohon”) melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan dan dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau, yang memang membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis (misalnya teknologi sonic tomography, drilling resistance dll) agar pohon atau pepohonan yang mereka kelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang.

Ketersediaan tenaga arboris atau “dokter pohon” profesional masih sangat kurang.

Oleh karena itu Klaster Riset Arborikultur IPB bekerjasama dengan PII-BKTHUT dan didukung oleh MArI dan KLHK telah menyelenggarakan pelatihan “Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota” yang juga dikaitkan dengan peroleh PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi para insinyur professional BKTHUT.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved