Polisi Tembak Polisi
Dinilai Jujur, Bharada E Kini Punya Banyak Fans, Ada yang Datang dari Surabaya
Seorang perempuan bernama Dea menjadi salah satu dari beberapa orang yang mendukung Richard Eliezer atau Bharada E saat sidang di PN Jakarta Selatan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bharada E menjalani sidang perdana dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Bharada E diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Seorang perempuan bernama Dea menjadi salah satu dari beberapa orang yang mendukung Richard Eliezer atau Bharada E saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Saat itu, Dea dan ketiga temannya telah datang sebelum sidang dimulai.
Ia mengaku sebagai fans dari Bharada untuk memberi dukungan.
Dea mengaku tergabung dalam fans Bharada E bernama Richliefams.id dari Jabodetabek, tapi tiba di PN Jakarta Selatan dari Surabaya, Jawa Timur.
"Itu (Richliefams.id) itu fans Richard Eliezer di Indonesia kebetulan ini yang hadir (di PN Jaksel) dari Jabodetabek sama dari Surabaya," ucap Dea di PN Jakarta Selatan.
Dea dan ketiga temannya yang datang tampil nyentrik.
Baca juga: Sosok Wanita Berbaju Hitam Pendukung Richard Eliezer, Lantang Teriak God Bless You di Persidangan
Ia membawa bucket bunga dan pakai kaos hitam bertuliskan #SAVEBHARADAE serta spanduk dukungan.
Kedatangan Dea dan ketiga temannya yang berbeda dari pengunjung PN Jakarta Selatan menjadi perhatian.
"Kedatangannya ke sini karena Richard satu kampung sama aku. Jadi sama-sama dari Manado, kita respect kalo misalnya dia mau jujur," kata Dea.
Dea mengaku, masih banyak yang mendukung Bharada E selain ia dan ketiga temannya.
Baca juga: Sama-sama Diadili, Penampilan Ferdy Sambo dengan Bharada E Berbeda, Penggunaan Masker Jadi Sorotan
Dea dan rekan-rekannya mendukung Bharada E sejak peristiwa pembunuhan berencana Brigadir J mencuat.
"Pas waktu kita tahu ternyata (Bharada E) itu dijadiin tersangka langsung banyak seluruh Indonesia yang respect sama dia," kata Dea.
Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J ini menjadi penantian panjang bagi Dea dan ketiga temannya.