Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

DLH Kabupaten Bogor Minta Perangkat Desa dan Kecamatan Aktif Atasi Permasalahan Sampah

pihaknya tidak bisa mendeteksi titik mana saja yang terdapat banyak tumpukan sampah ataupun terjadinya pencemaran di wilayah Kabupaten Bogor. pasalny

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Potret sampah yang menumpuk di bantaran Kali Baru, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang salah satunya diminta oleh Kadis DLH Kabupaten Bogor ada perangkat desa dan kecamatan ikut andil dalam pnanganan sampah-sampah di lingkungannya, Senin (23/9/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor meminta perangkat desa dan kecamatan turut serta dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Hal tersebut diucapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Ade Yana.

Ia mengaku pihaknya tidak bisa mendeteksi titik mana saja yang terdapat banyak tumpukan sampah ataupun terjadinya pencemaran di wilayah Kabupaten Bogor.

Pasalnya, kata Ade Yana, pihaknya memiliki beberapa faktor keterbatasan dalam melakukan pengawasan.

"Kami kan engga tau kalau engga dilaporin, kan wilayah kabupaten luas, kapasitas anggota sekarang berapa orang, kejangkau engga logikanya?," ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan tersebut, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Sampah di Kota Bogor Masih Belum Terangkut 100 Persen, Ternyata Ini Penyebabnya

Dengan begitu, dirinya meminta kepada pihak  desa maupun kecamatan untuk berperan aktif untuk melakukan pengawasan di lingkungannya masing-masing.

"Diharapkan kedepannya kita bekerja sama, berkoordinasi, karena keberadaan atau lokus pencemaran, kerusakan, itu adanya di wilayah, hukum kerja siapa? Kecamatan dan desa," katanya.

Jika pihak desa atau kecamatan sudah melakukan tindakkan dan terdapat terkendala, bisa berkoornasi dengan DLH Kabupaten Bogor.

"Sekarang kami harapkan terkait dengan sampah-sampah liar itu jangan didiamkan, panggil oleh desa, disitukan kan ada RT nya, nanti ketika mau diangkut koordinasi dengan UPT kalau engga ada truknya," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved