Musuh Bebuyutan Rudolf Tobing Bereaksi Usai Selamat dari Pembunuhan, Ini Alasan Icha Dibunuh Pertama
Polisi mengurai alasan Rudolf Tobing menjadikan Icha sasaran pertama pembunuhan padahal Icha bukan musuh pelaku. Terkuak kabar 2 calon korban pelaku
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus the smilling assassin alias pembunuh yang tersenyum jadi sorotan tajam khalayak ramai.
Pasalnya video sang pembunuh bernama Rudolf Tobing usai menghabisi nyawa korbannya beredar di linimasa.
Publik dibuat ngeri dengan aksi Rudolf Tobing yang santai bahkan bisa tersenyum usai membunuh AYR atau Icha (36).
Hal tersebut terlihat dari rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik pembunuhan Rudolf Tobing terhadap Icha di sebuah apartemen kawasan Jakarta Timur.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Rudolf Tobing baru terkuak usai jasad Icha ditemukan mengenaskan di bawah kolong Tol Becakayu, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Deretan Fakta soal Sosok Rudolf Tobing, Masa Kecil Sering Dipukuli, Pelaku Berambisi Bunuh 3 Teman
Motif Sakit Hati
Tega menghabisi nyawa teman satu gerejanya, motif Rudolf Tobing diungkap pihak kepolisian.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengurai pengakuan Rudolf Tobing yang telah diangkap penyidik pada Selasa (18/10/2022).
Kepada polisi, Rudolf Tobing mengaku nekat membunuh Icha karena sakit hati.
Mantan pendeta muda yang telah jadi tersangka itu merasa sakit hati terhadap korban, karena korban dekat dengan orang yang berselisih paham dengan dia.
"Menurut keterangan tersangka, ada tiga target yang tersangka targetkan. Yang pertama ini adalah inisial H, jenis kelamin laki-laki. Ini awal mula terjadinya tindak pidana. Tersangka dendam kepada H," pungkas AKBP Indrawienny Panjiyoga dilansir TribunnewsBogor.com dari wawancara di Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Senin (24/10/2022).
Punya dendam kesumat pada H, Rudolf Tobing pun berusaha menghubuni musuh bebuyutannya itu.

Namun secara mengejutkan, Rudolf Tobing justru melihat temannya, yakni Icha berfoto bareng H.
"Tahun 2021, tersangka melihat H satu frame dengan korban (Icha). Di situlah muncul sakit hati. Karena tersangka ( Rudolf Tobing) merasa (Icha) temannya dia, kenapa dia (Icha) jalan dengan orang yang berselisih paham dengan dia," ungkap AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Langsung punya niatan membunuh, Rudolf Tobing pun berusaha mengontak H, musuh bebuyutannya.
Tak cuma itu, Rudolf Tobing juga berusaha menghubungi dua target pembunuhannya yang lain.
"Kenapa bisa beralih ke korban yang sekarang (Icha dibunuh pertama) ? karena pelaku tidak bisa berhubungan dengan H, target utama. Dia berusaha menghubungi adek H, tapi tidak berhasil. Lalu tersangka berpikiran untuk mencapai ke target yang kedua atau korban ( Icha). Padahal korban adalah teman dekat," imbuh AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Baca juga: Punya Trauma Masa Kecil, Ini Penjelasan Soal Ekspresi Senyum Rudolf Oleh Pakar Kriminologi Forensik
Tapi karena yang bisa dihubungi hanya Icha, maka Rudolf Tobing menjadikan Icha sebagai sasaran pertamanya untuk dibunuh.
"Kita tanya (ke Rudolf Tobing) kenapa anda langsung ke target korban ini, karena menurut tersangka, korban ini paling mudah dihubungi. Dan apabila diajak podcast, korban akan mengiyakan. Setelah ditentukan TKP, korban dijemput pelaku," kata AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Diungkap AKBP Indrawienny Panjiyoga, hubungan Rudolf Tobing dengan Icha nyatanya cukup dekat.
Mereka pernah satu komunitas gereja hingga pernah siaran bareng di sebuah radio.
Siasat Rudolf Tobing
Merasa sakit hati, Rudolf Tobing pun akhirnya bersiasat guna membunuh Icha.
Taktik pertama yang dilakukan Rudolf Tobing adalah membohongi Icha dan mengajaknya podcast di apartemen.
Bukan untuk podcast, Rudolf Tobing nyatanya telah menyiapkan rencana untuk membunuh Icha.

"Pelaku sempat membohongi korban dengan cara bahwa pada saat podcast, ada sponsor yang harus diiklankan pelaku dan korban. Di situlah si pelaku membuat skenario bahwa seakan-akan korban diikat. Karena pakai kalung kesehatan, kamu akan bisa membuka ini karena pelaku akan memberikan gunting di tangan korban," ungkap AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Memanfaatkan kelemahan korban, Rudolf Tobing langsung mengeluarkan tabiat aslinya di depan Icha.
Rudolf Tobing lantas bertanya kenapa Icha berteman dengan H, musuh bebuyutan Rudolf.
"Pada saat kaki dan tangan terikat, barulah pelaku berbicara ke korban bahwa pelaku berbohong. Pelaku bertanya 'kenapa kamu berjalan dengan H yang kamu tahu dia musuh saya'. Di situ korban sempat berbicara 'kan kalau kamu yang bermusuhan, kenapa saya harus ikut bermusuhan ?' Di situlah korban dipukuli pelaku. Pelaku bertanya ke korban 'kamu di kubu saya atau H'," kata AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Tak cuma memukuli Icha, Rudolf Tobing juga menguras harta korbannya.
Rudolf Tobing memaksa Icha untuk menransfer uang Rp 30 juta untuk membunuh H.
"Pelaku menjawab 'kalau kamu di pihak saya, kamu harus bantu saya menghabisi H'. Di situlah dengan ara diminta uangnya dari pelaku ke korban dengan cara transfer Rp 30 juta. Setelah itu korban dibunuh," jelas AKBP Indrawienny Panjiyoga.

Kabar 2 Calon Korban
Atas kekejiannya itu, Rudolf Tobing terancam hukuman mati lantaran dikenakan pasal pembunuhan berencana.
Renacananya pula, Rudolf Tobing bakal dites kejiwaan hari ini, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Rudolf Sempat Searching Jasa & Tarif Pembunuh Bayaran di Internet, Ini Pengakuan Tersangka ke Polisi
Lebih lanjut, AKBP Indrawienny Panjiyoga pun mengurai temuan baru dari kasus tersebut.
Pihak kepolisian ternyata sudah meminta keterangan dari dua calon korban Rudolf Tobing.
Polisi juga telah mengetahui kabar musuh bebuyutan Rudolf Tobing.
Saat mengetahui pembunuhan yang telah dilakukan Rudolf Tobing, calon korban yakni H langsung bercerita tentang perselisihannya dengan tersangka.
"Dua calon korban yang direncanakan oleh pelaku sudah kami ambil keterangan dan menyampaikan betul bahwa calon korban H ini memang pernah berselisih paham dengan tersangka. Sekarang (musuh Rudolf) dalam keadaan aman bersama keluarganya," pungkas AKBP Indrawienny Panjiyoga.(*)