Peduli Akan Lingkungan, SMK Yapis Bogor Diberikan Edukasi Mengolah Sampah Hingga Biopori
Untuk menjaga konsintensi tersebut, dalam waktu dekat, pihak sekolah akan membuat bank sampah yang dirasa nantinya akan menjadi media awal peduli ling
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Pun dengan pemanfaatan Lubang Biopori.
Kata Suparno, lubang biopori ketika dimanfaatkan dengan baik dapat menahan laju air yang masuk langsung ke areal sungai.
"Lubang biopori adalah salah satu cara ketika menghasilkan sampah organik atau disekitar kita ada sampah organik. Lubang biopoti bermanfaat ganda. Tidak hanya mengurai dan menyelesaikan sampah saja tetapi ketika lubang bioporinya sudah berfungsi dan menyerap air hujan," jelasnya.
"Ketika curah hujan tinggi dan kemudian masuk lubang biopori, kemudian terserap. Intinya mengurangi masuknya air ke sungai," imbuhnya.
Kesederhanaan program peduli lingkungan ini akan terasa maksimal jika dilakukan di berbagai tempat.
Tidak hanya masyarakat biasa, unsur kepemerintahan pun dirasa perlu melakukan hal ini.
"Tentu saja kita akan lakukan kembali. Program ini sangat panjang dan kami akan meneruskan belajar bersama di beberapa sekolah juga. Itu membuat semangat kami, setidaknya berkurang organiknya turut membantu pengurangan beban sampah," tambahnya.
Untuk menjaga konsintensi tersebut, dalam waktu dekat, pihak sekolah akan membuat bank sampah yang dirasa nantinya akan menjadi media awal peduli lingkungan.
"Hari ini menjadi awal kami menjalankan program ini yang sebetulnya memang sudah ada di program sekolah. Insyaalah kedepannya kami akan membuat program bank sampah," kata kepala SMK Rohmah Komalawati kepada TribunnewsBogor.com.
Dirinya pun mengapreasi kegiatan kali ini yang membuat pelajar teredukasi bagaimana caranya peduli lingkungan.
"Jadi kolaborasi ini dilakukan karena sekolah kami berada di bantaran sungai ciliwung. Edukasi ini menjadi bekal kami program kedepannya. Menyambut baik karena edukasi ini dibutuhkan oleh pelajar disini," tandasnya