Menelisik Kehidupan Penghuni Rusunawa di Kota Bogor, Ada Kenyamanan yang Dibalut Kesederhanaan
Hal itu, nampaknya terlihat jelas di di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Memilih hidup dengan kenyamanan dan memiliki rumah pribadi adalah dambaan setiap orang.
Kenyamanan adalah suatu hal mutlak bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupan.
Tapi, kenyamanan kadangkala menjadi terbantahkan oleh suatu kebutuhan.
Semua bisa kembali kepada cara pikir masing-masing memilih kehidupan nyaman tapi tidak sesuai kebutuhan, atau memilih jalan kebutuhan dan menanggalkan semua kenyamanan yang ada.
Hal itu, nampaknya terlihat jelas di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kesederhanaan para penghuninya terlihat jelas di Rusunawa empat lantai milik Pemerintah Kota Bogor ini.
Kesederhanaan itu kian tersaji, lantaran para warga memilih untuk memenuhi kebutuhannya dibanding kenyamanan semata.
Jika dilihat sekilas, memang tidak ada kenyamanan yang 'waw' dari fasilitas yang ditawarkan di tempat ini.
Mulai dari lahan parkir yang cukup terbatas, kemudian fasilitas unit yang hanya muat satu kamar, serta padatnya tiap unit membuat warga Rusunawa berani mengambil konsekuensi hilangnya kenyamanan.
Namun, semua itu terbantahkan oleh para warga yang terlihat sangat menikmati tinggal di Rusunawa ini.
Para warga di Rusunawa terlihat menghabiskan waktunya di depan pintu unit mereka masing-masing.
Tidak ada kecemasan yang terlihat dari raut wajah warga Rusunawa ini.
Ada yang berjualan dan membuka warung, lalu ada juga yang buka usaha konveksi, serta ada juga yang memelihara hewan.
Anak-anak pun terlihat hilir mudik dengan ceria di antara koridor tiap lantainya.
Lutfi (30) salah satu penghuni Rusunawa Kota Bogor yang juga sebagai Kepala Blok A Rusunawa ini mengatakan, selam tiga tahun tinggal di Rusunawa ini, dirinya sudah merasakan sedikit kenyamanan.

"Fasilitas cukup memadai. Dari segi air pun memadai. Untuk kebersihan kan ada OB nya.Nyaman, dan kenyamanan juga kerasa kalau dibilang nyaman," kata dia dijumpai TribunnewsBogor.com di Blok A Rusunawa Cibuluh, Jumat (28/10/2022).
Kenyamanan yang ia dianggap berbeda dengan kenyamaman yang bisa diakses oleh orang kebanyakan di luar sana.
Disini (Rusunawa), dirinya harus menelan mentah-mentah kenyamanan seperti kebanyakan orang.
"Kekurangannya ya lebih diperhatikan aja karena namanya bangunan tua ya. Misalkan kalau lantai-lantai keropos, kemudian kebocoran,dan harusnya langsung dibetulkan," ungkapnya.
Dirinya yang juga tinggal bersama istri dan satu orang anak ini, berani mengambil konsekuensi itu.
Pernah terbesit dipikirannya untuk segera mempunyai rumah pribadi dan tidak melulu untuk mengontrak rumah.
"Kalau saya awal covid maret 2019 masuk sini. Saya asal Cibinong merantau ikut istri pindah ke kota bogor. Kalau ada pilihan saya gaakan ngontrak lagi. Paling pulang kerumah orang tua. Tapi, kalau sudah punya rumah pribadi pasti saya gaakan ambil pusing lagi. Selama belum tercukupi, saya disini (Rusunawa) dulu. Belajar mandiri," ungkapnya.
Kenyamanan yang ia anggap berbeda itu, semakin terasa.
Orang di Rusunawa ini kata Lutfi, rata-rata memiliki kesibukan dan aktifitasnya masing-masing.
Tak jarang, kata dia, sesama warga Rusunawa tidak saling mengenal.
"Karena mayoritas ada yang kerja jadi kadang sepibanget. Bisa dibilang kaya perumahan. Nah, bahkan ada yang kurang kenal tetangga. Ramainya sama anak anak kecil aja," tambahnya.
Nampaknya, hal itu sedikit terobati lantaran aktifitas yang ia lakukan selama di Rusunawa berjalan normal tidak ada hambatan.
"Di blok sini anak kecil SMP ke bawah kurleb 25-35 anak kecil. Itu aktifitasnya normal. Bermainnya pun sama. Tapi, lebih sering di komplek bawah. Mereka (anak kecil) ga pernah main keluar. Mereka sering main disini. Tapi, bergaul kan dibebaskan. Tapi, mungkin orang tua ngeri kan kalau dibebaskan karena harus turun naik tangga," jelasnya.
Meski begitu, selama kenyaman belum bisa ia dapatkan, dirinya membetahkan diri tinggal di Rusunawa ini.
Dirinya berharap, Pemkot Bogor harus senantiasa memperhatikan bangunan ini beserta warganya.
"Sebenernya hampir mayoritas sama. Kalau ada keluhan. Misalkan kita ada keluhan ini nin perbaikan ini nih. Kadang ada aja yang suka begitu. Mungkin ada anggaran anggaran. Tapi, agak lama. Kalau kita mengeluhkan apa harusnya langsung ditangani cepet," ungkapnya.
"Dari segi subsidi misalnya. Kaya kemarin jaman covid. Gaada subdsisi. Tapi, pembayaran normal. Ya, lebih diperhatikan itunya aja si," tandasnya.(*)