Fakta-fakta Siti Elina Penerobos Istana Negara, Ekonomi Sulit hingga Sering Takut-takuti Tetangga
Penangkapan Siti Elina usai menerobos Istana Negara membuat fakta-fakta lain tentang dirinya terkuak. Mulai dari kondisi ekonomi hingga profesi.
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nama Siti Elina (24) belakangan membuat heboh lantaran percobaannya yang hendak menerobos Istana Negara, Jakarta Pusat.
Ia bahkan membawa senjata tajam berupa pistol saat hendak melancarkan aksinya.
Setelah ditelusuri, motif Siti Elina ingin menerobos Istana Negara adalah untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ia ingin menyampaikan langsung kepada Jokowi bahwa menurut dia, Indonesia telah melakukan kesalahan dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Atas perbuatan yang dilakukan, Siti Elina kini ditetapkan sebagai tersangka UU Terorisme hingga kepemilikan senjata api ilegal.
Berikut fakta-fakta terkait kasus Siti Elina yang dirangkum TribunnewsBogor.com.
Terafiliasi kelompok radikal
Polisi memaparkan sejumlah temuan terkait Siti Elina.
Wanita asal Koja, Jakarta Utara, itu diketahui terhubung dengan kelompok radikalisme eks Hizbuth Tahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII).
Tak hanya Siti Elina, suaminya yang berinisial BU diduga memiliki afiliasi ke jaringan kelompok NII Jakarta.
BY diduga memiliki jabatan sebagai pembantu bendahara NII Jakarta Utara.
Curi senjata mantan ABRI
Rupanya senjata api yang Siti Elin bawa saat hendak menerobos istana adalah milik pamannya.
Pamannya itu merupakan mantan personel ABRI.
Baca juga: Suami Siti Elina Wanita Yang Todong Paspampres Turut Jadi Tersangka, Perannya Pengumpul Dana NII
Siti Elina ambil senjata api pamannya secara diam-diam lalu dibawa ke Istana Negara.
Siti Elina melakukan aksinya dengan membawa senjata api tanpa peluru.
Kini, senjata api tersebut telah diamankan oleh Paspampres dan diserahkan ke anggota polisi lalu lintas.
Ekonomi sulit
Diungkap Nurjanah, istri Ketua RT, Siti Elina merupakan ibu rumah tangga dan guru ngaji.
Ekonomi yang sulit membuat Siti Elina mengajar iqro warga setempat.
Bahkan Siti Elina pernah menjadi penerima bansos dari pemerintah saat pandemi Covid-19 belum melandai.

Sering takut-takuti tetangga
Siti Elina dikenal sebagai sosok yang tertutup di lingkungannya.
Bahkan, Siti Elina tidak pernah mengobrol dengan tetangga lain.
Tak hanya itu saja, Nurjanah juga mengaku tidak terlalu mengenal suami Siti.
Dirinya hanya mengetahui bahwa suami Siti Elina bekerja di biro jasa.
Baca juga: Kedok Terbongkar, Suami Siti Elina Wanita Penodong Paspampres Ikut Jadi Tersangka, Alasannya Terkuak
Namun, Siti Elina kerap mengadakan pengajian di rumahnya setiap malam Sabtu.
Nurjannah tidak tahu persis pengajian apa yang diadakan di rumah Siti Elina setiap minggunya itu.
Tetangga yang lain, yakni Indah sering dipaksa Siti Elina untuk mengaji.
Tak hanya secara langsung, Siti Elina juga membujuk Indah mengaji lewat pesan WhatsApp hingga telepon.
Bahkan dirinya kerap ditakut-takuti soal neraka saat mengajak ngaji.
"Ngechat gitu via WA, ayo mbak ngaji, neraka serem lho," kata Indah.
"Jadi istilahnya kaya memaksa untuk harus ikut gitu," sambungnya.

Kejiwaan diperiksa
Siti Elina mengaku wangsit dari mimpi soal surga dan neraka yang memotivasinya menerobos pagar Istana Negara.
Pengakuan ini membuat Densus 88 akan memeriksakan kejiwaan Siti Elina ke psikolog maupun psikiater.
Tak hanya itu, Siti Elina juga menunjukkan gejala aneh saat dimintai keterangan oleh penyidik.
Gelagat aneh yang ditunjukan oleh pelaku lebih banyak diam dan cenderung melukai diri sendiri.
Saat ini Densus 88 telah melayangkan permintaan untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan Siti Elina di RS Polri.