'Kami Berteriak Minta Tolong, Tapi Tak Terdengar' Kesaksian Korban Selamat Tragedi di Itaewon Korea

Ratusan nyawa melayang saat acara pesta Helloween yang digelar di sebuah gang yang berada dikawasan Itaewon Seoul

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Anthony WALLACE / AFP
'Kami Berteriak Minta Tolong, Tapi Tak Terdengar' Kesaksian Korban Selamat Tragedi di Itaewon Korea Selatan 

Kim dan temannya berhasil merangkak keluar setelah orang dewasa menarik mereka ke sebuah kedai minuman

Kim menjelaskan situasi di gang tersebut sangat ramai dan berisik sehingga orang-orang sepertinya tidak tahu apa yang terjadi.

Kim sendiri tidak tahu seberapa mematikan insiden itu sampai dia berada di kereta bawah tanah dalam perjalanan pulang di Yongin, selatan Seoul, ketika dia mengakses internet dan membaca berita.

"Orang-orang sangat tidak sensitif tentang keselamatan publik," katanya.

Kim juga mengatakan, seharusnya pemerintah mengirim lebih banyak polisi untuk mengendalikan massa.

"Ada kerumunan Halloween di Itaewon tahun lalu meskipun ada pandemi."

"Pemerintah seharusnya mengantisipasi kerumunan yang jauh lebih besar tahun ini, karena sebagian besar pembatasan pandemi telah hilang," tuturnya.

Baca juga: Pesta Halloween SM Entertainment Batal Imbas Tragedi Itaewon, SMTOWN WONDERLAND 2022 Tak Jadi Tayang

Mayat para korban, yang diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan seprai di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Puluhan orang menderita serangan jantung di ibu kota Korea Selatan, Seoul, pada 29 Oktober. ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat.
Mayat para korban, yang diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan seprai di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Puluhan orang menderita serangan jantung di ibu kota Korea Selatan, Seoul, pada 29 Oktober. ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. (Jung Yeon-je / AFP (Jung Yeon-je / AFP))

Sementara itu, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengumumkan berbelasungkawa kepada para korban.

Korban rata-rata adalah para remaja yang berusia sekitar 20-an tahun.

"Ini benar-benar tragis, saya berharap yang terluka agar cepat pulih. Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung kota Seoul tadi malam," kata Yoon.

Disisi lain, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan 151 kematian telah dikonfirmasi, termasuk 19 orang asing.

Dia mengatakan pada briefing di tempat kejadian 82 orang terluka, 19 di antaranya luka serius.

Daerah Itaewon, Distrik Yongsan, Kota Seoul, Korea Selatan. (1).
Daerah Itaewon, Distrik Yongsan, Kota Seoul, Korea Selatan. (1). (Instagram @visitseoul_official)

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 dan jarak sosial.

Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween. Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. (1320 GMT).

"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata Choi.

"Banyak dari mereka yang terbunuh berada di dekat klub malam. Banyak dari korban adalah wanita berusia 20-an, sementara orang asing yang terbunuh termasuk orang-orang dari China, Iran, Uzbekistan dan Norwegia," kata Choi.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved