Polisi Tembak Polisi

Makna Mendalam Ikat Kepala Ibu Brigadir J, Sebelumnya Kenakan Ulos yang Dipakai Vera Simanjuntak

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala saat memberikan keterangan dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Kompas TV/Kompas.com
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala saat memberikan keterangan dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala saat memberikan keterangan dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

Ikat kepala berwarna hitam itu juga tampak dipakai oleh Rosti Simanjuntak saat proses pemakaman Brigadir J.

Sementara itu, Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J juga tampak mengenakan kain yang ia jadikan syal.

Jika Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala warna merah, Vera Simanjuntak mengenakan kain berwarna merah dengan motif garis.

Rupanya, kain yang dipakai oleh Vera Simanjuntak itu sebelumnya dikenakan oleh ibunda Brigadir J.

Tampak Rosti Simanjuntak tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bersama dengan suami dan anaknya, Samuel Hutabarat dan Bripda Reza Hutabarat.

Rosti Simanjuntak tampak mengenakan kemeja berwarna putih dan masker putih.

Kemudian ia mengenakan ikat kepala berwarna merah tua dengan motif garis berwarna putih.

Keluar dari mobil minibus, Rosti Simanjuntak tampak dipegangi oleh Bripda Reza Hutabarat.

Namun saat duduk di ruang sidang, Rosti Simanjuntak tampak mengenakan ikat kepala yang berbeda.

Baca juga: Ferdy Sambo Minta Maaf Dihadapan Orang Tua Brigadir J: Saya Yakin Bahwa Saya Telah Berbuat Salah

Di persidangan, ia tampak mengenakan ikat kepala hitam.

Dalam adat batak, ikat kepala hitam itu disebut tali tali atau ikat ikat yang memiliki makna tertentu.

Pada sidang pekan lalu dengan terdakwa Bharada E, Rosti Simanjuntak tampak tidak mengenakan ikat kepala hitam khas Batak ini.

Ikat kepala hitam itu baru ia kenakan saat berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Ada momen menarik di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi atas kasus pembunuhan terhadap Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala saat memberikan keterangan dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo.. (Kolase Kompas TV)

Sementara ikat kepala yang sebelumnya dikenakan oleh Rosti Simanjuntak tampak dipakai oleh Vera Simanjuntak.

Tidak diikat ke kepala, kain itu disangkutkan oleh Vera Simanjuntak di bahunya.

Rupanya kain yang dipakai itu merupakan kain ulos.

Makna Kain Ulos dan Ikat Kepala Hitam

Dilansir dari Warta Kota, ikat kepala hitam yang dipakai Rosti Simanjuntak itu memiliki makna mendalam.

Ikat kepala hitam untuk perempuan yang dipakai ibunda Brigadir J ini dalam adat Batak sebagai pertanda bahwa ia tengah mengalami kehilangan yang sangat mendalam.

Baca juga: Sebut Susi Berbohong, Majelis Hakim Diprotes Guru Besar Kriminolog UI: Tidak Pakai Tenggang Rasa

Dalam hal ini, tentu saja Rosti Simanjutkan merasa kehilangan atas kematian putranya, Brigadir J.

Bahkan ikat kepala hitam ini juga dipakai oleh Rosti Simanjuntak saat pemakaman Brigadir J.

Sementara itu, kain yang dikenakan Vera Simanjuntak dan sebelumnya dipakai oleh Rosti Simanjuntak adalah benda sakrak suku Batak, yakni kain ulos berwarna merah tua.

Dikutip dari Kompas.com, kain ulos sendiri merupakan salah satu pakaian adat Sumatera Utara yang biasa dipakai oleh masyarakat Suku Batak.

Kain ulos berupa kain tenun berbentuk selendang yang dianggap sebagai simbol restu, kasih sayang dan persatuan.

Oleh masyarakat Batak, kain ulos ini merupakan benda sakral yang sejalan dengan semboyan mereka 'Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong'.

Artinya yakni 'jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya makan ulos adalah pengikat kasih sayang antarsesama'.

Kain ulos ini juga memiliki beragam motif dan jenis yang peruntukan dan penggunaannya berbeda-beda berdasarkan ketentuannya.

Meski begitu, belum diketahui makna penggunaan kain ulos ini oleh Vera Simanjuntak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved