Pembunuhan di Depok

Pembunuhan Sadis di Depok, Ini Pesan Terakhir Nila Sebelum Dianiaya Suami, Minta Paman Segera Jemput

Terkuak ucapan terakhir Nila sebelum dianiaya sang suami hingga nyaris tewas. Korban minta dijemput oleh pamannya karena mengaku sudah ditalak

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase TribunnewsDepok
Terkuak kata-kata terakhir Nila sebelum dianiaya sang suami hingga nyaris tewas. Korban minta dijemput oleh pamannya karena mengaku sudah ditalak sang suami, Rizki 

Sebelum subuh, Nila menelepon pamannya minta dijemput.

Bukan tanpa alasan Nila minta dijemput pamannya.

Nila mengaku ke sang paman bahwa dirinya telah ditalak oleh sang suami, Rizki.

"Korban yang perempuan atau istri tersangka menelepon kakak saya yang juga pamannya dia Edi Mamay, katanya minta dijemput siangan aja, katanya dia sudah ditalak (oleh Rizki Noviandi Ahmad)," ungkap Endang.

Alangkah terkejutnya Edi Mamay dan Endang saat mendengar kabar dari rumah Nila pukul 06.00 Wib atau satu jam setelah kejadian.

Lokasi kasus pembunuhan sadis di Klaster Pondok Jatijajar RT 3/8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Selasa (1/11/2022)
Lokasi kasus pembunuhan sadis di Klaster Pondok Jatijajar RT 3/8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Selasa (1/11/2022) (TribunnewsDepok.com/Murtopo)

Bahwa Rizki baru saja membunuh anaknya dan menyiksa Nila.

"Saya pikir keributan keluarga biasa antara suami dan isteri, tapi ternyata ada kabar keponakan saya masuk rumah sakit luka berat sementara anaknya meninggal dunia. Lalu saya langsung ke Sentra Medika dan kondisinya keponakan yang sudah kritis," ujar Endang.

Jenazah KPC saat ini masih berada di RS Polri Kramatjati.

Keluarga rencananya akan menguburkan jasad KPC di pemakaman umum Jatijajar, Depok.

Kronologi

Perihal kronologi kasus KDRT tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengungkap sederet fakta.

Baca juga: Sadis ! Pria di Depok Habisi Nyawa Istri dan Anak Gadisnya, Akun Medsos Korban Disorot : Mohon Maaf

Mulanya, seorang saksi mata yang tinggal di lantai dua rumah korban mengaku mendengar teriakan histeris saat subuh.

Teriakan tersebut berasal dari istri dan anak pelaku.

Panik, saksi yang merupakan keluarga korban pun langsung turun ke bawah guna menolong korban.

"Saksi yang tinggal di rumah lantai dua, mendengar teriakan dari korban dan langsung turun ke bawah menolong korban," ujar AKBP Yogen Heroes Baruno dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunnewsDepok.com.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved