Pembunuhan di Depok
Setelah Habisi Istri dan Anaknya, Tetangga Sempat Berikan Kopi & Rokok ke Pelaku: Saya Belum Tahu
"Pas saya kasih kopi saya belum tahu kalau dia habis membantai anak sama istrinya," imbuhnya. Namun nahas, saat saudara dari si pelaku meminta Eka un
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tetangga pelaku pembunuhan anak kandung yang masih duduk dibangu SD di Depok, Eka Heru menceritakan kesaksiannya tentang kejadian maut pada pagi tadi, Selasa (1/11/2022).
Persistiwa itu terjadi di kediamannya di Klaster Pondok Jatijajar RT 3 RW 8 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Saat itu, Eka Heru pun mengaku sempat mendengar sebuah teriakan dari rumah pelaku.
"Pagi tadi saya dengar teriakan, terus langsung keluar pas di luar pelaku sudah duduk di depan sini sambil nangis-nangis. Akhirnya saya dan lain menenangkan dan saudaranya bernama Pak Heru juga ada," ucap Eka di lokasi.
Setelah menenangkan pelaku, Eka inisiatif memberikan satu gelas kopi dan rokok dengan tujuannya agar si pelaku tenang.
Saat itu, dirinya belum mengetahui bahwa si pelaku telah menganiaya anak dan istrinya.
Baca juga: Pembunuhan Sadis di Depok, Ini Pesan Terakhir Nila Sebelum Dianiaya Suami, Minta Paman Segera Jemput
"Pas saya kasih kopi saya belum tahu kalau dia habis membantai anak sama istrinya," imbuhnya.
Namun nahas, saat saudara dari si pelaku meminta Eka untuk segera membawa anak dan istri pelaku menggunakan mobil, keduanya telah terkampar di depan ruang tamu dan berlumuran darah.
"Saya disuruh ke dalam, saya tanya ke Pak Heru 'ada apa sih pak?' Pak Heru tidak menjawab. Dia hanya bilang buru-buru bawa mobil, saya disuruh bawa korban," ucapnya.
Ia mengaku saat itu pelaku sempat keluar membawa senjata tajam sembari menuntun anaknya yang paling kecil.
"Anak yang kecil itu dituntun meluk Pak Heru saudaranya itu, dia minta maaf bilang sudah tenang mungkin dia sudah puas habisin (membunuh) anak istrinya," jelasnya.
Anak pertama dari pelaku meninggal dunia, sedangkan istrinya masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit (RS) Sentra Medika, Depok.
"Istrinya masih kritis, cuma karena lukanya lumayan cukup parah. Jadi, di pipi istrinya itu ada goresan, belakang pundak dan tenggorokan juga kena. Anaknya bagian mata yang parah pas ditemui memang bersebelahan dan kejadian di ruang tamu, saya masuk pintu mereka sudah tergeletak," papar dia.
Pantauan Wartakotalive.com, sekiranya pukul 11.43 WIB kediaman satu keluarga tersebut dipenuhi keluarga maupun para tetangga.
Rumah dengan pagar bernuasa cokelat itu dipasang garis polisi berwarna kuning. Di sebalah kediaman satu keluarga terdapat beberapa rumah yang disinyalir masih merupakan kerabat.