Polisi Tembak Polisi
Fakta Baru Rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga, TKP Pembunuhan Brigadir J Ternyata Tak Lazim Ditempati
Ahmad Taufan Damanik mengungkap fakta baru mengenai rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga yang jadi lokasi pembunuhan terhadap Brigadir J.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Ia pun menduga sudah ada percakapan sebelumnya antara Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo soal kejadian di Magelang sehari sebelumnya.
Sehingga menurut dia, jika hal itu benar, bukan tidak mungkin kalau Ferdy Sambo sudah merencanakan pembunuhan itu saat istrinya dan Brigadir J masih berada di Magelang.

"Nah yang juga ada satu keunikan adalah, saya gak yakin itu kebetulan. Tetapi kira-kira 2-3 menit sebelum ibu Putri sampai di rumah Saguling, saudara FS sudah sampai di rumah lebih duluan. Padahal kan dia harusnya masih bekerja, karena itu masih jam 3 lewat, dengan alasan mau main badminton," bebernya.
Apalagi, kata dia, secara kebetulan juga Kuat Maruf dan Bripka RR yang sudah ditugaskan di Magelang malah ikut Putri Candrawathi kembali ke Jakarta.
Bukan itu saja, keduanya juga bahkan ikut serta bersama Putri Candrawathi ke rumah Duren Tiga yang jadi TKP penembakan Brigadir J.
"Karena tiba-tiba mereka memutuskan besok paginya pulang sekitar jam 8 lewat. Dan kemudian Kuat Maruf dan Ricky Rizal yang sebetulnya sudah diutuskan untuk ditugaskan di Magelang, itu juga diminta untuk ikut pulang ke Jakarta," kata dia.
Menurut dia, beberapa poin itu nantinya harus digali oleh hakim dan terjawan di persidangan.
"Itu pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, tidak semata-mata bergantung pada keterangan-keterangan, tapi alat bukti lain yang bisa membuktikan apakah benar pembunuhan terhadap saudara Yosua ini betul-betul direncanakan untuk memperkuat pembuktian terhadap pasal 340 itu," jelasnya.
Jika hal itu tidak diungkap, kata dia, seolah-olah FS ini marah kemudian dia melakukan pembunuhan yang terjadi hanya sekitar 4-5 menit dari diceritakan di lantai 3 rumah Saguling kemudian terjadi eksekusi di Duren Tiga.
Baca juga: Kuat Maruf Bukan Sopir Sembarangan di Rumah Putri Sambo, Dipercaya Jalankan Tugas Ini: Terlalu Dekat
"Tapi saya kira hakim dan jaksa harus membuktikan juga apakah pembicaraan malam sebelumnya, (tanggal) 7 malam itu memang saudara FS sudah tahu peristiwa yang sesungguhnya sebagaimana yang diceritakan oleh istrinya," tambah dia.
Sehingga nantinya akan diketahui apakah penembakan itu sudah direncanakan atau belum.
"Kalau sudah tahu, bahwa ada kemungkinan memang dia sudah punya rencana untuk melakukan satu tindakan. Karena itu mungkin saja dia memerintahkan istrinya untuk segera kembali ke Jakarta dan Ricky serta Kuat Maruf yang tadinya ditugaskan untuk tetap berada di Magelang tiba-tiba harus berangkat kembali ke Jakarta dan juga menuju Duren Tiga," ujarnya.