Polisi Termbak Polisi

Kecurigaan Sopir Ambulans Bawa Jenazah Brigadir J: Ada Luka Tembak dan Wajah Yosua Ditutup Masker

Menurut Syahrul, ketika hendak memindahkan jenazah ke kantong jenazah, ia sempat melihat darah dan luka di bagian tubuh jenazah. luka tembak yang dili

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase Kompas
Terdakwa Ferdy Sambo kembali mengenakan baju batik di sidang kedua kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022). Sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir J melihat saat jenazah dibawa dalam keadaan menggunakan masker dan jenazah ada luka tembak 

Padahal berdasarkan penugasannya selama ini, Syahrul menyebut, lebih sering diminta menjemput pasien sakit.

“Dibilang rasa curiga ada Yang Mulia. Kalau dari rasa kecurigaan saya pribadi, saya sudah menginsting kalau ada kejadian kematian,” kata Syahrul.

Ia menjelaskan, permintaan membawa jenazah biasanya berasal dari kepolisian yakni pihak Satlantas Jakarta Timur.

“Biasanya menjemput orang sakit Yang Mulia. Jarang disuruh jemput orang meninggal (jenazah) kecuali dari kepolisian,” ungkapnya.

Sempat Diminta Matikan Sirine Ambulance

Baca juga: Yakini Ferdy Sambo Punya Bukti Dugaan Pelecehan Seksual di Magelang, Pakar : Nanti Akan Ditunjukan

Lantas, ketika menuju rumah di Duren Tiga, Syahrul juga diminta untuk mematikan sirine oleh anggota Provos Polri saat masuk ke Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Syahrul mengungkapkan, ia diminta kantornya menjemput di titik penjemputan di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau lokasi pembunuhan Brigadir J.

Setelah itu, ia menuju ke titik lokasi penjemputan.

Sesampainya di depan RS Siloam Duren Tiga, Jakarta Selatan, Syahrul mengatakan, ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dan meminta mengikuti ke lokasi.

"Lalu sampai di Siloam Duren Tiga ada orang yang gak dikenal mengketok kaca mobil bilang 'Mas-mas, sini mas, saya yang pesen ambulans, oh langsung saya ikutin, beliau naik motor," kata Syahrul, Senin (7/11/2022), dilansir Tribunnews.com.

Selanjutnya, Syahrul masuk ke Komplek Polri dan menyebut sudah banyak anggota di dalamnya.

Syahrul mengatakan, ia sempat ditahan oleh anggota Provos Polri untuk ditanyakan maksud dan tujuannya ke lokasi.

(dari kiri ke kanan) Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E dalam satu persidangan yang sama, Senin (7/11/2022). Bharada E sempat dikawal ketat petugas LPSK
(dari kiri ke kanan) Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E dalam satu persidangan yang sama, Senin (7/11/2022). Bharada E sempat dikawal ketat petugas LPSK (Youtube channel Kompas tv)

"Di situ ada salah satu anggota provos, lalu saya disetop, ditanya 'mau kemana? dan tujuan apa?" Saya jelaskan "permisi pak, saya dapat arahan dari kantor saya untuk jemput di titik lokasi saya kasih unjuk lihat," ucapnya.

Lalu, Syahrul menyebut, anggota Provos tersebut meminta dirinya untuk mematikan sirine ambulansnya.

"Lalu katanya ya sudah mas nanti lurus aja ikutin nanti diarahkan, minta tolong semua protokol ambulans dan sirine dimatikan," ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved