Polisi Tembak Polisi

Kontak Brigadir J Mendadak Keluar dari Grup WA Padahal HP-nya Hilang, Ini 2 Dugaan Penyebabnya

Brigadir J mendadak keluar dari grup WhatsApp keluarga hari ini, Selasa (8/11/2022). Padahal selama ini handphone almarhum Yosua telah raib misterius

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube
Brigadir J, keluar dari grup WhatsApp keluarga hari ini, Selasa (8/11/2022). Padahal selama ini handphone almarhum telah hilang atau raib. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar mengejutkan datang dari tim keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J).

Pengacara pembela Brigadir J mengungkap temuan baru bahwa almarhum Yosua mendadak 'keluar' dari grup WhatsApp keluarga.

Hal itu sontak memantik kecurigaan keluarga sebab ponsel almarhum Yosua yang berisikan nomor kontak di grup keluarga tersebut telah hilang misterius.

Namun secara mendadak, nomor kontak yang dipakai almarhum Yosua semasa hidup justru 'mengeluarkan diri' dari grup keluarga besar Samuel Hutabarat.

Hal tersebut terlihat dari tangkapan layar yang dibagikan pengacara keluarga Yosua, Martin Lukas Simanjuntak.

Mengirimkan hasil temuan adik Brigadir J, terlihat nomor kontak almarhum Yosua keluar dari grup pada hari ini, Selasa (8/11/2022) pagi.

"Jadi hari ini, (almarhum) keluar pada pukul 07.19 Wib. Ini Yosua keluar dari grup WhatsApp keluarga," pungkas presenter Kompas TV, Bayu dilansir TribunnewsBogor.com

"Betul" kata Martin pengacara keluarga Yosua.

"Kenapa namanya Dx ya ?" tanya Bayu.

"Kalau Dx Yosua itu tampilan dari kontaknya Yuni, kakaknya Yosua. Ada saya kirim lagi tadi, ada tulisan 'Bang Priang' keluar, kalau Bang Priang itu kontak atau tampilan dari adiknya Yosua, Reza dan Devi. Jadi mereka men-save kontak Yosua berbeda-beda," imbuh Martin.

Mengurai dugaan atas keluarnya kontak Brigadir J dari grup WA keluarga, Bayu menyinggung kecurigaan.

Baca juga: Peluk Erat Putri hingga Cium Tangan Ferdy Sambo, Susi Terus Menunduk Tak Berani Lihat Mata Majikan

Bahwa jangan-jangan selama ini ponsel Brigadir J masih dipegang oleh seseorang atau suatu pihak yang masih misterius.

"Jadi muncul dugaan, apa jangan-jangan handphone yang selama ini dianggap sudah entah ke mana, bahkan penyidik, timsus tidak mendapatkan juga handphone-nya, apakah handphone-nya masih ada, ada yang memegang sehingga bisa mengeluarkan nomor telepon almarhum Yosua dari grup," ujar Bayu.

"Benar," pungkas Martin.

Enggan mengurai satu dugaan, Bayu pun menceritakan pengalamannya.

Bahwa seseorang bisa mendadak keluar dari grup jika nomor kontaknya sudah lama tak dipakai.

Hal itu bisa saja terjadi pada nomor kontak Brigadir J.

Sebab Yosua telah wafat selama empat bulan, sejak 8 Juli 2022.

"Tapi bisa begini enggak, teman saya keluarganya ada yang meninggal, dalam beberapa bulan, keluar sendiri memang karena nomornya sudah tidak aktif, apa ada kemungkinan hal itu terjadi untuk nomor Yosua ?" tanya Bayu.

"Saya kurang tahu, mungkin itu bisa ditanyakan ke WhatsApp," pungkas Martin.

Brigadir J, Yosua keluar dari grup WhatsApp keluarga hari ini, Selasa (8/11/2022). Padahal selama ini handphone almarhum telah hilang atau raib dan diduga masih ditahan tim Ferdy Sambo
Brigadir J, Yosua keluar dari grup WhatsApp keluarga hari ini, Selasa (8/11/2022). Padahal selama ini handphone almarhum telah hilang atau raib dan diduga masih ditahan tim Ferdy Sambo (kolase Youtube)

Guna mencari kebenaran dari dua prasangka tersebut, pihak keluarga Brigadir J pun meminta agar pihak WhatsApp dihadirkan ke persidangan.

Sebab yang memiliki data penggunanya hanyalah WhatsApp, bukan provider selular.

"Saya bingung aja kenapa bisa keluar dia dari grup. Kalau saya curiga, keluarnya ini bukan karena satu kebetulan," imbuh Martin.

"Ini harus menjadi perhatian dalam persidangan, makanya kemarin ada permintaan agar pihak WhatsApp dihadirkan untuk menjelaskan komunikasi yang terjadi di WhatsApp antara almarhum Yosua dengan keluarga terutama," kata Bayu.

"Setuju. Karena perkembangan zaman saat ini mengubah pola komunikasi orang," ujar Martin.

Baca juga: Putri Tampak Kelelahan, Petugas PCR Ungkap Eskpresi Kuat Maruf dan Susi Sebelum Brigadir J Ditembak

Hasil Analisa Kamaruddin

Seperti yang diketahui, ponsel Brigadir J hilang sejak pembunuhan dan masih tak diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Mengetahui hal itu, pengacara keluarga almarhum Yosua, Kamaruddin Simanjuntak sempat mencoba melacak HP Brigadir J lewat aplikasi Get Contact di sejumlah ponsel yang disita polisi.

Kamaruddin menyebut isi ponselnya sudah dihapus.

"Sudah dihapus semua isinya," katanya dikutip dari kanal Youtube metrotvnews pada Kamis, 3 November 2022.

Kamaruddin Simanjuntak menduga bahwa nomor telepon pada HP yang dikuasai oleh polisi sebelumnya, sudah banyak yang dihapus.

Diduga lantaran terdapat rekam jejak digital terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

"Pertanyaanya, mengapa mereka menghapus isi handphone itu. Kenapa? Berulang kali saya katakan bahwa penyidik ini memihak mantan Kadiv Propam Polri atau Sambo," tanya Kamaruddin Simanjuntak curiga.

Lebih lanjut, sang pengacara itu juga bercerita, sebelum kasus dilimpahkan ke pengadilan, pihak terlapor coba membeli ponsel baru guna ganti HP Brigadir J hilang.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat duduk sebagai saksi dalam sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat duduk sebagai saksi dalam sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (Rizki Sandi Saputra)

"Saya menolak dong. Bukan HP pengganti. Kalau mau HP, bisa saya belikan yang canggih kayak gimana pun," ungkap Kamaruddin.

Kamaruddin lantas mengatakan jika ia menekankan soal barang bukti.

"Bukan itu yang saya inginkan tapi HP yang jadi barang bukti. Dari situ saya bisa lihat percakapannya," lanjut Kamaruddin lagi.

Sebelumnya, Rosti Simanjuntak meminta kepada terdakwa Putri Candrawathi untuk mengembalikan ponsel milik Brigadir J di persidangan.

"Alat komunikasi anak aku, tolong Putri kembalikan kepada ibunya, saya ibu kandungnya, jadi saya sebagai orangtua sudah hancur, Bapak, hati saya," kata Rosti di hadapan majelis hakim dalam persidangan Selasa 1 November 2022 lalu.

"Saya harus mengingat bagaimana detailnya komunikasi aku dengan anakku," imbuh Rosti dengan suara bergetar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved