Polisi Tembak Polisi
Putri Tampak Kelelahan, Petugas PCR Ungkap Eskpresi Kuat Maruf dan Susi Sebelum Brigadir J Ditembak
Saksi yang dihadirkan dalam persidangan di PN Jaksel (7/11/2022) mengungkap ekspresi Putri Candrawathi hingga Kuat Maruf saat tes PCR.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Saksi yang dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Senin (7/11/2022) mengungkap ekspresi Putri Candrawathi hingga Kuat Maruf saat melakukan tes PCR.
Tes PCR itu dilakukan di rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Saguling sesaat setelah rombongan tiba dari Magelang.
Saksi pun mengungkap ekspresi Putri Candrawathi yang terlihat seperti kelelahan setibanya di rumah Saguling.
Hal itu diungkap oleh Nevi Afrilia yang dihadirkan sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Petugas Swab di Smart Co Lab.
Nevi Afrilia bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bhadara E, Bripka RR dan Kuat Maruf.
"Waktu kamu lihat itu posisi berhadapan tidak?," tanya JPU dilansir dari Kompas TV.
"Berhadapan," jawab Nevi Afrilia.
"Artinya jarak 1 meter atau lebih?," tanya JPU lagi.
"Iya 1 meter," kata Nevi Afrilia.
"Yang kamu lihat waktu itu Ibu Putri Candrawathi itu raut mukanya sedih atau gembira?," tanya JPU kepada Nevi Afrilia.
Baca juga: Terkuak Ini Sosok Santo Anggota Provos yang Arahkan Sopir Ambulans, Ambil Barang Bukti dari Penyidik
"Saya melihatnya lebih seperti orang kecapekan di perjalanan," jawab wanita berhijab itu.
Lalu JPU pun menanyakan ekspresi ajudan dan ART Ferdy Sambo yang lainnya.
"Kalau si Kuat Maruf?," tanya JPU.
"Saya tidak melihat," aku Nevi Afrilia.
"Tadi katanya kamu melihat?," cecar JPU.
"Pakai masker, Pak," kata Nevi Afrilia lagi.
Kemudian JPU pun menanyakan ekspresi Brigadir J saat tiba di rumah Saguling.
"Kalau Yosua?," tanya JPU.
"Yosua pake masker," jawabnya.
"Waktu datang kamu lihat dia pake masker ya?," kata hakim lagi menegaskan jawaban Nevi Afrilia.
"Iya betul," kata Nevi Afrilia.

"Kalau si Susi?," tanya JPU lagi.
Menurut Nevi Afrilia, saat itu ekspresi Susi sama dengan Putri Candrawathi.
"Ibu Susi mukanya seperti lelah di jalan," kata dia.
Lalu JPU pun beralih ke pertanyaan saat Nevi Afrilia melakukan tes PCR kepada empat orang tersebut.
"Ketika kamu melakukan tes PCR, itu di mana?," tanya JPU.
Baca juga: Sopir Ambulans Brigadir J Disuruh Tunggu di RS Sampai Subuh, Hakim Kaget : Busyet
"Di dalam garasi itu ada lorong, jadi di lorong itu. Di situ ada bangku (merah)," kata Nevi Afrilia.
"Waktu kamu PCR Yosua, itu keadaannya biasa-biasa saja atau seperti khawatir?," tanya JPU lagi.
"Biasa-biasa saja," ungkap Nevi Afrilia.
"Kalau si Kuat?," tanya JPU.
Rupanya Nevi Afrilia tidak melakukan tes PCR pada Kuat, melainkan pada Bharada E.
"Bapak Kuat tidak, hanya empat orang, Ibu Putri, Ibu Susi, Bapak Yosua dan Bapak Richard," jelas Nevi Afrilia.
"Richard tegang?," tanya JPU lagi.
"Tidak, biasa saja," kata Nevi Afrilia.
Sebelumnya, hakim mempertanyakan kepada Nevi Afrilia apakah Ferdy Sambo ikut melakukan tes PCR atau tidak.
"Yang pertama di swab Ibu Putri, Ibu Susi, Bapak Yosua dan terakhir Richard," jelas Nevi Afrilia.
"Ferdy Sambo ikut PCR?," tanya hakim.
"Tidak," jawab Nevi Afrilia.
Aktifitas tes PCR itu juga terekam dalam CCTV yang sempat beredar beberapa waktu lalu.
Terlihat Brigadir J yang mengenakan kaos putih itu duduk di lorong untuk menjalani tes PCR tersebut.
Diketahui, setelah melakukan tes PCR di rumah Saguling, Putri Candrawathi mengajak Brigadir J untuk isolasi di rumah Duren Tiga.
Ia juga mengajak serta Susi, Kuat Maruf, Bripka RR dan Bharada E.
Entah apa tujuan Putri Candrawathi mengajak kelimanya untuk isolasi di rumah Duren Tiga.
Padahal saat itu seharusnya Kuat Maruf dan Bripka RR kembali ke Magelang karena memang ditugaskan untuk menjaga anaknya di sana.
Sesampainya di rumah Duren Tiga, tak lama kemudian Ferdy Sambo pun menyusul.
Beberapa waktu setelahnya, terjadilah penembakan terhadap Brigadir J yang menyebabkan ajudan Ferdy Sambo itu meninggal dunia.
(*)