Imbas Kebijakan Baru, Banyak Akun Palsu Terverifikasi di Twitter, Elon Musk Hentikan Centang Biru
Karyawan yang meminta namanya tidak disebutkan ini mengatakan, satu akun berpura-pura menjadi raksasa farmasi Eli Lilly sehingga menyebabkan masalah s
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Peraturan baru CEO Twitter, Elon Musk pada akun terverifikasi atau centang biru membuat sejumlah akun-akun yang tak bertanggung jawab menjadi banyak yang menirukan aku asli.
Hal tersebut membuat banyaknya akun palsu yang memiliki centang biru.
Bahkan, dengan banyaknya hal tersebut, membuat Elon Musk harus menghentikan sementara soal akuncentang bitu itu.
Twitter Inc menghentikan layanan berlangganan Blue sebesar 7,99 dolar AS per bulan, yang memungkinkan orang membayar tanda centang biru atau verifikasi, karena jumlah akun palsu yang beredar di platform media sosial itu meledak.
Twitter meluncurkan layanan tersebut pada awal pekan ini di aplikasi iOS-nya, memungkinkan pengguna untuk membeli tanda centang biru yang sebelumnya digunakan untuk menunjukkan bahwa akun telah diverifikasi atau resmi.
Baca juga: Tak Cuma Elon Musk, 16 CEO Top Dunia Ini Bakal Hadiri Seminar B20 di Bali, Intip Daftarnya
Pada Jumat (11/11/2022), Twitter versi iOS tidak lagi menunjukkan opsi untuk mendaftar ke layanan Twitter Blue. Penangguhan layanan yang cepat menunjukkan bahwa rencana besar CEO Elon Musk untuk menghasilkan pendapatan baru dari pengguna tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Layanan berlangganan berbayar menyebabkan banyak orang membuat akun palsu di Twitter. Hal itu membuat platform tersebut terjebak dengan penyebaran informasi yang salah, dan banyak tanda centang biru digunakan untuk menyamar sebagai perusahaan, politisi, dan selebritas dengan pesan yang tidak menyenangkan.
Seorang karyawan bagian penjualan di Twitter mengatakan, perusahaan memutuskan menarik kembali verifikasi Twitter Blue sebagai tanggapan atas serentetan tindakan peniruan akun resmi.
Karyawan yang meminta namanya tidak disebutkan ini mengatakan, satu akun berpura-pura menjadi raksasa farmasi Eli Lilly sehingga menyebabkan masalah serius ketika akun palsu tersebut men-tweet, "kami senang mengumumkan insulin gratis sekarang."
Tweet itu tetap beredar di Twitter selama berjam-jam sebelum dihapus. Akun Eli Lilly yang asli kemudian men-tweet, “Kami meminta maaf kepada mereka yang telah menerima pesan menyesatkan dari akun Lilly palsu.”
Harga saham Eli Lilly turun tajam setelah pesan palsu itu diposting, begitu pula perusahaan farmasi lainnya termasuk AbbVie, yang juga memiliki akun palsu di Twitter.
Baca juga: Penampilannya saat Bertemu Jokowi Disorot, Baju yang Dipakai Elon Musk Ternyata Seharga Ratusan Ribu
Seorang peniru juga mempermalukan Tesla, produsen mobil listrik milik Elon Musk, dengan membuat akun palsu bertanda centang biru pelanggan berbayar. Sebuah akun @TeslaReal menulis serangkaian tweet yang meremehkan, salah satunya mengatakan, “sejujurnya, penurunan harga saham sebesar 53 persen tidak mengganggu kami. jika ada orang yang tahu tentang Crashing, itu adalah kami.”
Efek dari begitu banyak perubahan di platform Twitter menghadirkan masalah besar bagi pengiklan, beberapa di antaranya sudah menghentikan memasang iklan di Twitter.
Selain itu, beberapa pengguna yang telah membayar layanan tersebut mengatakan tanda centang biru yang baru saja mereka peroleh telah hilang dari akun mereka.
Seorang juru bicara Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar. Begitu juga dengan Elon Musk yang tidak dapat dihubungi saat dimintai komentar.