Satu Keluarga yang Diduga Tewas Kelaparan Dikenal Mapan, Hartanya Capai Miliaran Rupiah

Sempat dikabarkan jika ke-empat korban yang merupakan satu keluarga itu diduga tewas akibat kelaparan.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase Tribun Jakarta dan Youtube
Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan misteri.

Sempat dikabarkan jika ke-empat korban yang merupakan satu keluarga itu diduga tewas akibat kelaparan.

Hal itu merujuk hasil otopsi tim forensik RS Polri Kramatjati saat melakukan pemeriksaan jasad korban pasangan suami istri Rudyanto Gunawan (71) dan Reny Margarethan Gunawan (68), serta anaknya Dian Febbyana (42) dan iparnya Budyanto Gunawan (68).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban diduga tiga minggu tidak makan lantaran lambungnya kosong saat dilakukan pemeriksaan.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce.

Disisi lain, sosok keluarga yang tewas di rumahnya yang berlokasi di Perumahan Citra Garden Extension, Blok AC5 No 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat diduga karena kelaparan itu memiliki harta hingga miliaran rupiah.

Tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz mengatakan, harga rumah dan mobil milik keluarga korban di lokasi kejadian ditaksir angkanya hingga miliaran rupiah.

Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.

“Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan. Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek tidak mungkin dia tidak makan,” terang Umar, Sabtu (12/11/2022).

Ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung pun tak percaya jika korban tewas kelaparan akibat tak sanggup membeli makan.

Sebab, ia selama ini mengenal keempat korban sebagai keluarga yang berkecukupan.

"Saya katakan lagi, ini keluarga mapan. Punya kendaraan mobil, motor dan bukan penerima bansos. Iya kan," kata Asiung di lokasi, Minggu (13/11/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.

Namun, Asiung mengakui tidak mengetahui secara pasti kondisi ekonomi keluarga itu akhir-akhir ini.

Sebab, seluruh anggota keluarga di rumah itu adalah warga yang tertutup dan jarang bersosialisasi.

Sementara itu, adik kandung Margaretha Gunawan, Ris Astuti (64) menyebut, seandainya keluarga kakaknya itu kelaparan dan tak ada uang, maka mereka seharusnya bisa meminta bantuan.

Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai
Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai (Tribun Jakarta)

"(Dugaan kelaparan) kecil menurut saya. Tapi enggak tahu juga. Misalnya benar, agak aneh juga, saya juga bingung," ungkap Ris di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

"Misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa kontak ke saudara kan," sambungnya.

Meski begitu, selama ini kata Ris, korban belum pernah meminta bantuan makanan atau uang untuk membeli makan.

Ris kemudian mengingat dahulu, Margaretha Gunawan kerap mengiriminya makanan dan baju-baju.

Petugas PMI dan kepolisian menyemprot disinfektan dan menabur kopi di beberapa sudut rumah tempat penemuan satu keluarga tewas di Kalideres, tepatnya di Perumahan Citra Garden I, Jakarta Barat disemprot cairan disinfektan pada Sabtu (12/11/2022) malam.  (Kolase TribunJakarta.com/Ist)

"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia,"

"Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris.

Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.

Terungkap Penyebab Satu Keluarga Tewas di Rumahnya, Tubuhnya Menciut
Terungkap Penyebab Satu Keluarga Tewas di Rumahnya, Tubuhnya Menciut (Tangkapan layar TV One)

Bahkan dikatakan suami Ris, Handoyo (64), pasutri tersebut pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.

Margaretha dulu jualan kue, sementara Rudyanto bekerja di kantoran.

"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran,"

"Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.

 

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved