Mayat Hidup Lagi

Bawa Peti Mati, Keluarga Mayat Hidup di Bogor Datangi Klinik, Tak Respon Saat Diminta Surat Kematian

saat itu keluarga US tidak menunjukkan surat kematiannya kepada perawat tersebut. Perawat klinik, Herlin Septiana mengatakan saat itu US dibawa ke kl

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Yudistira Wanne
Kolase
Sopir ambulans yang membawa peti mati Urip Saputra sempat mengalami insiden saat di perjalanan dari bandara menuju ke rumah duka di Racabungur, Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kesaksian dari seorang perawat klinik yang memeriksa jasad US (40) yang diduga meninggal dunia sempat menanyakan surat kematian kepada keluarganya.

Tetapi, saat itu keluarga US tidak menunjukkan surat kematiannya kepada perawat tersebut.

Perawat klinik, Herlin Septiana mengatakan saat itu US dibawa ke kliniknya pada  Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 23.30 WIB.

Bahkan, US saat dibawa ke klinik masih berada di dalam peti mati.

"Cuma di cek kesadaran aja, karena pas datang dengan ambulan masih di dalam peti, keluarga juga menanyakan dokter, saat itu saya hanya tugas sendiri," ujarnya kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Saat itu, kata Herlina Septiana US terus menunjukkan adanya tanda kehidupan selama perawatan berjalan.

Baca juga: Kesaksian Perawat yang Kasih Pertolongan Pertama ke Mayat Hidup Lagi, Sempat Kasih Respon Begini

Selain itu, sebelum US dibawa kembali ke RSUD Kota Bogor, US sempat memiringkan badannya.

"Respon kecil-kecil aja, jari bergerak sedikit, mata kedip kedip tapi tidak kebuka, tidak ada respon berbicara, dan bergerak miring ke kanan kalau engga salah, kalau denyut nadi dan nafasnya masih ada," katanya.

Sebelumnya, setelah mendapatkan kabar yang diduga mayat hidup lagi itu dinyatakan meninggal dunia, kediamannya yang berlokasi di sebuah perumahan di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, sudah tampak ada persiapan di kediamannya.

Saat itu, pihak keluarga US sudah mempersiapkan tenda untuk para pelayat, bahkan ada juga yang sudah menunggu kedatangan jenazahnya.

US ini diketahui merupakan salah satu tokoh agama di Konghucu.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Pengurus lingkungan di perumahan tempat US tinggal.

"Saya denger pak Urip ini salah satu tokoh agama di Konghucu, jadi saat itu pun keluarganya udah bilang ke saya bakalan rame sama jemaahnya," ujarnya kepada wartawan di kediaman US, Selasa (15/11/2022).

Menguak Kejanggalan Mayat Hidup Lagi di Bogor, Surat Kematian Hingga Jejak Perjalanan Tak Ada
Menguak Kejanggalan Mayat Hidup Lagi di Bogor, Surat Kematian Hingga Jejak Perjalanan Tak Ada (Kolase Tribun Bogor/istimewa/Muamarrudin Irfani)

Menurutnya, US merupakan seorang rohaniawan di Agama Konghucu.

"Disini udah disiapkan tenda, bendera kuning, bahkan jalur akses utama aja kita alihkan, saya standby disini sampe Pukul 22.00 WIB, karena tamu juga udah banyak," katanya.

Keluarga US yang tak bisa tunjukkan surat kematiannya itupun dirasakan kejanggalannya oleh pihak RSUD Kota Bogor.

Dengan tidak bisa menunjukkan surat kematian, kejanggalan lainnya pun tampak terlihat ketika surat pengiriman jenazah melalui cargo penerbangan dari Semarang ke Jakarta pun tidak ada.

"Surat keterangan pengiriman jenazah cargo penerbangannya pun tidak ada. Kalau menurut keluarga sudah dinyatakan meninggal dunia dan bilang ke petugas bahwa pasien sebelumnya dari Semarang meninggal disana. Kemudian masuk peti mati dikirim pesawat sampai di Rancabungur. Setelah dibuka peti bergerak bernafas kemudian heboh dan dibawa ke RSUD," jelas Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir.

Menurutnya, US didiagnosa mengalami kekurangan oksigen pada otaknya, yang di mana hal itu dapat membuatnya mengalami penurunan kesadaran.

Saat dibawa ke RSUD Kota Bogor pun, US datang menggunakan mobil ambulans walaupun dengan kondisi yang tampak sangat lemas.

Baca juga: Kronologi Mayat Hidup Lagi di Bogor, Ambulans yang Bawa Peti Mati Sempat Alami Kejadian Mengerikan

Bakan, menurutnya US masih dalam keadaan hidup ketika datang ke RSUD Kota Bogor.

"Pasien datang ke RSUD Kota Bogor dengan penurunan kesadaran.  Tapi, dia masih bisa bergerak dan bernafas. Masih bisa bolak balik kesana kemari badannya. Tetapi ada penurunan kesadaran tiga hari yang lalu. Kemudian saat itu diperiksa oleh petugas kesehatan dengan diferensial diagnosa," tandasnya.

Kejanggalan yang sama juga dirasakan oleh Pihak RSUD Kota Bogor maupun pihak kepolisian.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, sang keluarga mengklaim bahwa jenazah US diberangkatkan dari arah Jakarta, tepatnya dari Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil ambulans.

Dengan hal itu, pihaknya juga sudah melakukan penelusuran pada kasus tersebut.

Bahkan, kata AKBP Iman Imanuddin pihaknya belum menerima keterangan bahwa sebelumnya US sempat dirujuk atau dirawat di RS mana saja.

Selain itu, pihak keluarga juga tidak bisa menunjukkan surat-surat kematiannya, sama seperti apa yang dikatakan oleh Dirut RSUD Kota Bogor sebelumnya.

Kejadian mayat hidup inipun menjadi sorotan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Tak Ada Surat Kematian dan Kargo Jenazah, Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor

Bahkan dampak dari kejanggalan ini, Polres Bogor pun akhirnya memeriksa sebanyak enam orang saksi yang bersangkutan.

"Tim kami dari Polres Bogor masih melakukan penyelidikan dari sejak kemarin, driver ambulannya sendiri sudah kami lakukan pemeriksaan juga," katanya.

Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan fakta-fakta dari saksi tersebut soal kasus mayat hidup ini.

Sejak awal, kata AKBP Iman Imannudin US dilakukan pemeriksaan awal hingga peti matinya dibuka kembali, yang di mana US dalam keadaan hidup.

"Jadi nadinya masih normal nafasnya masih ada, lalu diabil tindakan medis di puskesmas untuk pertolongan pertama selanjutnya di geser ke RSUD Kota Bogor juga masih dalam keadaan normal dan saat ini masih dalam perawatan," ujarnya kepada wartawan di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Selasa (15/11/2022).

Hingga kini, fakta mengenai US yang hidup kembali dari kematian itu masih belum ditemukan adanya.

"Sampe saat ini kami belum menemukan fakta itu (mati suri)," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved