Mayat Hidup Lagi

Tak Ada Surat Kematian dan Kargo Jenazah, Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor

Kejanggalan yang sama itu dirasakan oleh Pihak RSUD Kota Bogor maupun pihak kepolisian. Kemungkinannya adalah kekurangan oksigen pada otak. Tapi, hidu

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram
Mayat hidup di Bogor ternyata cuma hoaks. Hal tersebut diungkap oleh RSUD Kota Bogor yang mengungkap kondisi kesehatan sang pria. Belum meninggal dunia, pria berinisial US itu hanya mengalami gangguan di otak 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - US (40) pria asal Rancabungur, Kabupaten Bogor yang diduga merupakan mayat hidup lagi, kini sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.

Tetapi, pihak RSUD Kota Bogor menemukan kejanggalan yang terjadi dengan sederet cerita yang diungkapkan oleh keluarga US.

Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan bahwa saat datang ke RSUD Kota Bogor pihak keluarga US tidak bisa menunjukkan surat kematian dari US.

"Prinsipnya saya tanyakan petugas bahwa saat itu menanyakan surat kematian. Kan kalau ngurus kematian itu harus ada surat kematiannya," kata Ilham saat dijumpai TribunnewsBogor.com di ruangan kerjanya, Selasa (15/11/2022).

Padahal, sebelumnya menurut keluarga, US dinyatakan meninggal dunia di Semarang dan sempat dibawa ke RS Jakarta hingga akhirnya di RSUD Kota Bogor.

Dengan tidak bisa menunjukkan surat kematian, kejanggalan lainnya pun tampak terlihat ketika surat pengiriman jenazah melalui cargo penerbangan dari Semarang ke Jakarta pun tidak ada.

Baca juga: Sederet Kejanggalan Mayat Hidup Lagi di Bogor, Surat Kematian Hingga Jejak Perjalanan Tidak Ada

"Surat keterangan pengiriman jenazah cargo penerbangannya pun tidak ada. Kalau menurut keluarga sudah dinyatakan meninggal dunia dan bilang ke petugas bahwa pasien sebelumnya dari Semarang meninggal disana. Kemudian masuk peti mati dikirim pesawat sampai di Rancabungur. Setelah dibuka peti bergerak bernafas kemudian heboh dan dibawa ke RSUD," jelasnya.

Menurutnya, US didiagnosa mengalami kekurangan oksigen pada otaknya, yang di mana hal itu dapat membuatnya mengalami penurunan kesadaran.

Saat dibawa ke RSUD Kota Bogor pun, US datang menggunakan mobil ambulans walaupun dengan kondisi yang tampak sangat lemas.

Bakan, menurutnya US masih dalam keadaan hidup ketika datang ke RSUD Kota Bogor.

"Pasien datang ke RSUD Kota Bogor dengan penurunan kesadaran.  Tapi, dia masih bisa bergerak dan bernafas. Masih bisa bolak balik kesana kemari badannya. Tetapi ada penurunan kesadaran tiga hari yang lalu. Kemudian saat itu diperiksa oleh petugas kesehatan dengan diferensial diagnosa," tandasnya.

Dengan hal itu, pihak RSUD Kota Bogor tidak dapat berbicara lebih lanjut soal kasus mayat hidup lagi ini.

Bahkan, kata Ilham Chaidir belum terlihat tanda-tanda kematian US saat itu.

"Kemungkinannya adalah kekurangan oksigen pada otak. Tapi, hidup pasiennya. Datang pakai ambulance ke RSUD Kota Bogor," kata Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir saat dijumpai di ruangan kerjanya, Selasa.

"Tekanan yang tinggi di otak karena darah tinggi juga memungkinkan kekurangan oksigen di otak," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved