Gempa Bumi Cianjur
Gempa Cianjur, Ibu Hamil Lari ke Masjid Untuk Berlindung, Jasadnya Ketemu Setelah 4 Hari Hilang
Indri yang sedang mengandung bayi berusia lima bulan itu ditemukan meninggal dunia. Menurut paman Indri, Didin, saat itu keponakannya keluar rumah
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jasad Indri ibu hamil di Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tertimpa reruntuhan bangunan akhirnya bisa ditemukan.
Indri yang sedang mengandung bayi berusia lima bulan itu ditemukan meninggal dunia.
Menurut paman Indri, Didin, saat itu keponakannya keluar rumah hendak membeli sebuah makanan ringan.
Lalu bencana gempa bumi itupun menerjang hingga akhirnya Idri tidak diketahui keberadaanpastinya di mana.
Baca juga: Kisah 2 Ibu Hamil Tewas Jadi Korban Gempa Cianjur, Janin 9 Bulan Wafat Bersama Ibunya di Balik Puing
"Belum tau pasti dia dimana, entah disini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.
Bahkan, sebelum Indri pergi ke warung, ia sempat berbincang dengan pamannya untuk membeli kuaci di warung sekitar.
"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
"Dia bilang di warung sini katanya engga ada, katanya mau beli kuaci, mungkin bawaan hamil empat bulan," katanya.
Saat kejadian, lokasi warung tersebut berada di dalam sebuah gang, hingga gempa bumi itu datang.
Indri pun diduga saat itu sedang berada di gang tersebut untuk keluar menyelamatkan dirinya.
Hingga akhirnya dilakukan pencarian oleh warga dan tim SAR.
Pencarian itu selama beberapa hari Indri belum juga membuahkan hasil.
Baca juga: Nasib Korban Gempa Cianjur di Tenda Pengungsian Cugenang, Bayi Kedinginan Karena Kekurangan Selimut
Lalu, tim SAR gabungan memutuskan untuk mencari Indri lebih luas lagi.
Dengan pencarian yang tak kunjung dapat, keluarga Indri harap-harap cemas menanti jasad wanita itu dapat dievakuasi.

Pada hari keempat oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari relawan, masyarakat, PMI, dan Kostrad terus mencari keberadannya.