Gempa Bumi Cianjur

Kekurangan Stok Makanan, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Terpaksa Olah Sayuran Busuk untuk Dimasak

Terbatasnya bahan masakan, para ibu rumah tangga korban gempa bumi Cianjur hanya bisa memanfaatkan bahan yang ada meski kondisinya telah membusuk.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat manfaatkan sayuran busuk untuk dimasak hingga diserang berbagai macam penyakit. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Demi bisa makan, para pengungsi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat rela olah sayuran busuk untuk dimasak.

Tak ada lagi yang bisa mereka perbuat di tengah kesulitan pasca kampungnya diguncang gempa bumi.

Memang, para pengungsi mendapatkan bantuan logistik berupa sayuran dan bahan-bahan masakan lainnya.

Namun, stok bahan masakan di tenda pengungsian terbatas sehingga warga terpaksa mengirit dengan memanfaatkan sayur-sayuran yang telah busuk.

Pemandangan itu ditemui di tenda pengungsian Kampung Warung Batu RT 001 RW 010, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur.

Ibu-ibu secara bergotong royong membersihkan sejumlah sayuran yang sudah tak layak konsumsi untuk dimasak.

Dilansir dari kompas.com, seorang warga, Heni mengaku bantuan logistik yang mereka dapatkan jumlahnya terbatas.

Sementara jumlah pengungsi di tenda darurat mencapai 200 orang.

Oleh karena itu, para ibu rumah tangga hanya bisa memanfaatkan bahan masakan yang ada meski kondisinya telah membusuk.

“Ini yang ada saja dimanfaatkan, kan masih panjang waktunya,” kata Heni.

Selain itu, proses pengajuan atau permohonan bantuan membutuhkan waktu dan proses.

“Lapor ke RT, ke desa, terus ke kecamatan, prosesnya lama. Sudah dikasih, cuma sedikit,” sahut Sinta, pengungsi lain.

Baca juga: Momen Jenaka di Tengah Gempa Cianjur, Pengungsi Pria Pakai Baju Gamis Emak-emak, Kang Emil Bereaksi

Selain kekurangan stok makanan, warga pengungsi juga berharap bisa mendapatkan pasokan obat-obatan, selimut, dan tenda.

“Pengungsi sudah mulai mengeluhkan sakit, terlebih anak-anak, batuk-batuk, demam,“ ujar Heni menimpali.

Diserang penyakit

Korban gempa bumi di Cianjur yang mengungsi di tenda pengungsian mulai menderita berbagai macam penyakit.

Ketua Umum PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, sejumlah penyakit yang banyak ditemukan saat ini di pengungsian, yakni ISPA, fraktur, luka robek, alergi (Urticaria), myalgia, dyspepsia / gartritis, asma, diare, dan kudis.

Baca juga: Seorang Nenek Korban Gempa Cianjur Meninggal di Tenda Darurat, Keluarga: Bukan karena Kelaparan

Selain itu, kata dia, penyakit diabetes karena tidak terkontrol dan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan.

Untuk itu, dia mengaku fokus saat ini memeratakan pelayanan akses masih terputus.

"Rata-rata karena memang komplikasi dari hasil trauma yang didapatkan dari gempa," kata Dokter Adib dalam keterangan tertulisnya.

Sementara untuk anak-anak, banyak kasus anak mengalami broncho pneumonia, ISPA, selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh.

Baca juga: Cerita Momen Evakuasi Korban Gempa, Tim SAR Ungkap Cara Temukan Jenazah yang Tertimbun Tanah Longsor

"Infeksi mulai ada baik pada anak maupun dewasa yang ditandai dengan demam dan ISPA," imbuh dokter Adib.

Sementara total operasi yang sudah dilakukan di RS Bhayangkara ada 19 dari 4 tim PABOI: dari Solo, POLRI, Makassar, Yogyakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, per hari Sabtu (26/11/2022), total ada 318 korban meninggal dalam gempa tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved