Gempa Bumi Cianjur
Ibu dan Adiknya Belum Ditemukan, Korban Gempa Cianjur Datangi Keluarga Lewat Mimpi: Dia Seyum
Seperti yang dialami keluarga Ade (25), sang ibu dan adiknya hingga kini masih masih tertimbun longsoran di kawasan Warung Sate Shinta
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR -- Korban gempa Cianjur, Jawa Barat mendatangi keluarga lewat mimpi.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudoi itu selain merobohkan sejumlah bangunan juga mengakibatkan tanah longsor dibeberapa titik diwilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Bahkan, dikabarkan puluhan warga hilang tertimbun longsoran akibat guncangan gempa bumi pada Senin (21/11/2022) lalu.
Seperti yang dialami keluarga Ade Hendri (25), sang ibu dan adiknya hingga kini masih masih tertimbun longsoran di kawasan Warung Sate Shinta, Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur.
"Ibu dan adik saya masih di bawah sini (timbunan longsor) a, belum ketemu," ujar Ade Hendri seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta, Senin (28/11/2022).
Saat ini, Ade Hendri berharap sang ibu yang bernama Kalimah (70) dan sang adik segera ditemukan dari lokasi longsoran.
Baca juga: Menelisik Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Kandang Kambing Hingga Kuburan Jadi Tempat Berteduh
"Kalau nenek sudah ditemuin duluan, sudah dimakamin juga Kamis kemarin," ungkapnya.
Ade bercerita, ia didatangi sosok sang ibu yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur.
Menurutnya, dua hari pasca kejadian gempa bumi tersebut, ibunya mendatanginya lewat mimpi.
"Dua hari berarti Rabu ya, kejadiannya (gempa bumi) kan Senin. Itu saya mimpiin ibu saya," ungkapnya.
Menurut Ade, dalam mimpi itu sang ibu hanya tersenyum namun tak berucap sepatah kata pun kepadanya.
"Jadi kaya ibu datang cuma senyum, terus dadah sambil perlahan mundur gitu terus hilang," kata Ade Hendri menceritakan mimpinya.
Setelahnya, Ade pun terbangun dari tidurnya dan tersadar bahwa pertemuan itu hanyalah mimpi.

Namun, Ade mengangap mimpi tersebut adalah semacam tanda, bahwa ibunya berpamitan pulang ke hadapan sang khalik.
"Mungkin itu kaya semacam mau pamit ya, saya lumaya lega habis mimpi itu," tuturnya.
Dihari ke delapan ini, Ade terus menunggu kerja keras Tim SAR Gabungan yang mencari jasad korban ibu dan adiknya di dalam timbunan longsor tersebut.
"Iya setiap hari di sini saja dari pagi sampai ketemu," ungkapnya.
Baca juga: Kisah 2 Bayi Selamat saat Gempa Cianjur, Ada yang Tersenyum saat Dievakuasi dari Bangunan Ambruk

Saat ini, setiap ada jasad yang ditemukan oleh petugas dari dalam longsor, ia langsung mengecek untuk memastikan apakah jasad tersebut anggota keluarganya atau bukan.
"Iya, kemarin-kemarin kalau ada jenazah saya pasti lihat satu-satu siapa tahu ibu sama adik saya," ucap Ade.
"Saya sudah cek juga ke RSUD Cimacan, RSUD Sayang, gak ada di sana," timpalnya.
Sebelumnya, Ade bercerita ketika gempa bumi ini mengguncang bumi Cianjur, ibunya yang bernama Kalimah (70), adiknya, dan neneknya sedang berada di dalam warung.
Namun kini, warung milik ibunya tersebut sudah rata dengan tanah akibat tergerus longsoran tanah yang menerjang dari atas bukit.
Lanjut Ade, ia telah memiliki firasat buruk ketika gempa itu terjadi.
"Rumah saya saja hancur bang, selang dua jam saya langsung kepikir gimana ibu saya di warung," beber Ade.

"Nah selang dua jam itu saya langsung ke sini (lokasi longsor Warung Sate Shinta)," sambungnya lagi.
Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.
Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.
Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.
"Pas saya sampai sini ternyata sudah begini longsornya, warung ibu juga sudah gak ada. Langsung pasrah saya, mau gak mau harus ikhlas," pungkasnya