Gempa Bumi Cianjur
Keluarganya Masih Tertimbun Longsor Usai Gempa Cianjur, Ade Mimpikan Sang Ibu: Dadah Sambil Senyum
Keluarga Ade (25) yakni sang ibu dan adiknya hingga kini masih masih tertimbun longsoran di kawasan Warung Sate Shinta, Cianjur
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Dihari ke delapan ini, Ade terus menunggu kerja keras Tim SAR Gabungan yang mencari jasad korban ibu dan adiknya di dalam timbunan longsor tersebut.
"Iya setiap hari di sini saja dari pagi sampai ketemu," ungkapnya.
Saat ini, setiap ada jasad yang ditemukan oleh petugas dari dalam longsor, ia langsung mengecek untuk memastikan apakah jasad tersebut anggota keluarganya atau bukan.
"Iya, kemarin-kemarin kalau ada jenazah saya pasti lihat satu-satu siapa tahu ibu sama adik saya," ucap Ade.
"Saya sudah cek juga ke RSUD Cimacan, RSUD Sayang, gak ada di sana," timpalnya.

Sebelumnya, Ade bercerita ketika gempa bumi ini mengguncang bumi Cianjur, ibunya yang bernama Kalimah (70), adiknya, dan neneknya sedang berada di dalam warung.
Namun kini, warung milik ibunya tersebut sudah rata dengan tanah akibat tergerus longsoran tanah yang menerjang dari atas bukit.
Lanjut Ade, ia telah memiliki firasat buruk ketika gempa itu terjadi.
"Rumah saya saja hancur bang, selang dua jam saya langsung kepikir gimana ibu saya di warung," beber Ade.
"Nah selang dua jam itu saya langsung ke sini (lokasi longsor Warung Sate Shinta)," sambungnya lagi.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Cianjur Hari Ini Tembus 323 Jiwa, Bupati Herman Mohon Doa
Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.
Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.
Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.
"Pas saya sampai sini ternyata sudah begini longsornya, warung ibu juga sudah gak ada. Langsung pasrah saya, mau gak mau harus ikhlas," pungkasnya