Gempa Bumi Cianjur
Kekurangan Jaket dan Selimut, 2 Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal Dunia karena Kedinginan
Menurutnya yang paling urgen saat ini adalah air bersih dan selimut atau jaket untuk pengungsi di malam hari.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- KETUA Jabar Bergerak, Atalia Praratya Kamil, mengatakan kebutuhan pangan masih mencukupi di semua posko gempa Cianjur yang ia kunjungi, Selasa (29/11).
Menurutnya yang paling urgen saat ini adalah air bersih dan selimut atau jaket untuk pengungsi di malam hari.
Atalia mengaku mendapat laporan ada dua pengungsi meninggal dunia karena Kedinginan di malam hari.
"Satu orang lanjut usia dan satu lagi balita," ujarnya.
Atalia juga mengatakan, masih melihat para pengungsi yang menggunakan air kolam untuk masih mandi dan berbagai kebutuhan utamanya. Selain pengadaan air bersih, sarana lain yang juga harus segera didirikan, ujar Atalia, adalah sarana ibadah, sarana pendidikan, dan sarana toilet umum.
"Kami meyakini bahwa pemerintah tidak akan mungkin untuk mampu menyelesaikan semua rekonstruksi ini seperti sedia kala dan waktu cepat. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada teman-teman dari berbagai wilayah dan komunitas dari ikatan alumni dan lain sebagainya untuk fokus mempersiapkan juga terkait dengan bagaimana bisa menghadirkan sarana tersebut," katanya.
"Tapi teknisnya harus marathon jangan lari sprint, maksudnya bersambung kerja. Tim satu bergerak, ada yang istirahat, dan terus bergantian."
Atalia menyambut baik ada pihak swasta dari Wings yang menyediakan mobil keliling untuk mencuci. "Saya haturkan terima kasih ada mobil yang keliling untuk mencuci dari swasta, jadi semua pihak termasuk swasta terus bergerak," katanya.
Hanri Bunjamin, perwakilan Yayasan Wings Peduli, mengatakan selain menyediakan mobil cuci keliling pihaknya juga men-support produk makanan dan minuman siap saji.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur di Kampung Keramat Legok Tak Dapat Bantuan Dari Pemerintah: Belum Sama Sekali
"Ada tiga unit mobil keliling di beberapa titik, mereka akan putar sesuai dengan kebutuhan. Jadi kita masuk ke beberapa tempat yang memang ada permintaan," katanya.
Tenaga Kesehatan
Hingga hari kedelapan pascagempa, kemarin, sebanyak 3.175 tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, dikerahkan untuk memberi pelayanan kesehatan terhadap warga yang terdampak..
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan pengamatan dan pendataan mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.
"Sebanyak 3.175 orang tenaga kesehatan ini disebar di 194 titik pengungsian di delapan kecamatan," ujarnya, kemarin.
Delapan kecamatan yang menerima pelayanan kesehatan dan distribusi logistik kesehatan meliputi Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.
Tenaga kesehatan yang diterjunkan terdiri terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis hingga psikolog.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan penilaian kesehatan cepat melalui pengumpulan informasi cepat dengan analisis besaran masalah sebagai dasar mengambil keputusan (rapid health assessment/RHA).
Baca juga: Neni Selamat Usai 3 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Bersama Anaknya, Si Bungsu Pertama Dievakuasi
Mereka juga telah melakukan mobilisasi memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.
"Untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak," kata Abdul.
Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien pascaoperasi. Tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr. Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBPK Ciloto Kampus Cimacan (50 TT) dan Rumah Singgah GKI (5 TT).(tribunnetwork/ferri am/rina ayu)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal Kedinginan, Jaket dan Selimut Sangat Dibutuhkan