Soal Skema Rekayasa Lalin saat Jembatan Otista Bogor Dibangun, Pemkot Siapkan Konsultan Lalu Lintas
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siapakan konsultan lalu lintas untuk menentukan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan Sistem Satu Arah (SSA).
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siapakan konsultan lalu lintas untuk menentukan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan Sistem Satu Arah (SSA).
Konsultan ini disiapkan seiringan adanya rencana pelebaran dan pembangunan ulang Jembatan Otto Iskandar Dinata pada April 2023 mendatang.
"Nah kalau dari konsultan, kita ada konsultan amdal lalin, itu menyampaikan 5 alternatif rerouting disertai kajian-kajiannya. Mengenai pilihannya mana, masih ada dua alternatif. Itu yang akan kita laporkan ke Pak Wali Kota," kata Sekretaris Daerah (Sekta) Kota Bogor Syarifah Sofiah kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (29/11/2022).
Hasil dari pertimbangan itu, akan diputuskan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Menurut Syarifah, setelah diputuskan oleh Bima Arya, baru nantinya bisa dipublikasikan.
"Nanti dari pertimbangan segala macam dari hasil rapat dan sebagainya, itu nanti Pak Wali yang menentukan yang mana. Setelah itu ok, nanti kita publikasikan karena harus ada kepastian dulu," ungkapnya.
Secara rincian, pembangunan Jembatan Otista ini akan memakan waktu 9 bulan terhitung dari April-Desember 2023.
Dalam kurun waktu 9 bulan itu, beberapa rekayasa disiapkan oleh Pemkot Bogor.
Sehingga, tidak dalam waktu yang cepat seputaran jalan dekat dengan Jembatan ini akan dilakukan penutupan.
"Kalau nanti temen-temen nanti kok nggak segera aja? Warga nunggu ni, kan kita pun juga masih punya waktu. Jadi istilahnya jalan ini paling tidak nggak dalam waktu segera ini ditutupnya," jelasnya.
Syarifah memastikan, Pemkot Bogor masih belum bisa menyampaikan skema rekayasa apa yang akan digunakan ketika pembangunan jembatan ini.
"Jadi itu tidak disampaikan sekarang, karena kalau disampaikan sekarang nanti ada pendapat lagi gini-gini. Padahal itu belum menjadi keputusan, jadi biarlah itu menjadi hasil dari rapat tadi. Biar Pak Wali Kota yang menentukan," tandasnya.