Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pengamat Politik: Duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Tak Representatif

Selain nama Anies, memang nama Prabowo dan Ganjar selalu masuk di tiga besar bakal calon presiden dalam survei-survei selama ini. Namun menurut

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase
Ketua Komisi X DPR RI itu mengatakan, komunikasi kedua partai politik ini dilakukan setelah muncul isu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menggandeng Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sejumlah nama yang akan maju sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024 nanti sudah digadang-gadangkan saat ini.

Salah satunya isu soal duetnya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Pasangan tersebut bahkan dinilai oleh Pengamat Politik, Bawono Kumoro.

Ia menyebut, 'penjodohan' keduanya merupakan bentuk respons dari pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden oleh Partai NasDem.

Selain nama Anies, memang nama Prabowo dan Ganjar selalu masuk di tiga besar bakal calon presiden dalam survei-survei selama ini.

Namun menurut Bawono, penempatan Ganjar Pranowo sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto patut diujii lebih jauh.

Baca juga: Kepala Daerah Disebut Jadi Kunci Perolehan Suara Capres pada Pilpres 2024

"Utamanya, apakah tingkat elektoral pasangan duet ini tinggi apabila nama Gubernur Jawa Tengah tersebut ditempatkan di posisi bakal calon presiden sebagaimana dalam temuan-temuan survei selama ini?," ucap Bawono kepada Tribunnews.com, Kamis (1/12/2022).

Bawono melanjutkan penjelasannya, komposisi Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo juga kurang representatif di Pilres 2024.

Hal ini tidak lepas dari kedua figur tersebut cenderung dipersespikan pemilih berlatarbelakang nasionalis.

"Berbeda apabila komposisi Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Komposisi ini jauh lebih representatif nasionalis-religius," tambah pria yang juga tercatat sebagai Peneliti Indikator Politik Indonesia ini.

Bawono menyebut, duet keduanya berpotensi memperluas dukungan basis massa dari pemilih muslim terutama kalangan Nahdatul Ulama (NU).

Tidak seperti dalam dua pemilihan presiden lalu, Prabowo sering dilekatkan dengan dukungan dari kelompok-kelompok Muslim konservatif seperti FPI.

Sehingga, kata Bawono,Partai Gerindra harus belajar dari kekalahan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019.

Baca juga: Bila PDIP Koalisi Dengan Gerindra di Pilpres 2024, Pengamat: Prabowo Puan Bisa Menang Tanpa Ganjar

"Sangat penting untuk bisa dapat memperkuat dukungan basis massa pemilih muslim tradisional Nahdatul Ulama notabene adalah organisasi keagamaan besar di Indonesia," tandasnya.

Potensi Duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved