Cerita Ibu Panik Dengar Gemuruh Erupsi Gunung Semeru, Gendong 3 Anaknya Keluar Rumah: Nangis Takut

Sebelum tinggal di huntara, Mita tinggal di wilayah Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang di mana

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
AFP/HANDOUT
Foto selebaran yang diambil dan dirilis Badan Geologi Indonesia pada Minggu, 4 Desember 2022 ini memperlihatkan jembatan Gladak Perak yang terkena asap panas dan abu letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Terjadi erupsi Gunung Semeru, Bupati Lumajang memberlakukan status tanggap darurat bencana selama 14 hari. 

Sambil berusaha mengevakuasi diri, Mita pun meneteskan air matanya dan berusaha menyelamatkan barang dan dokumen penting di dalam rumahnya.

"Nangis takut, kabur cari perlindungan, saya hanya mikir nyawa selamat," ungkapnya sembari menceritakan jika dirinya hanya membawa tas berisi dokumen penting.

Kini, Mita hanya bisa berharap dan berdoa dengan kejadian ini agar asa traumanya cepat hilang.

"Saya berharap tidak ada erupsi susulan kembali dan bisa kembali ke rumah. Saya juga bingung mau tinggal di mana kalau tidak di rumah itu (Huntara)," keluhnya.

Ia juga saat ini tinggal di pengungsian bersama warga yang terdampak lainnya.

Di pengungsian, Mita juga mengeluhkan akan bantuan yang diberikan masih belum mencukupi.

Baca juga: Cerita Warga Sumberwuluh Panik Lihat Gunung Semeru Erupsi, 2.219 Jiwa Berlarian Mengungsi

Mita mengungkapkan bahwa saat ini di pengungsian membutuhkan susu dan popok untuk anak-anak.

"Sekarang bantuan yang sudah kami dapat makanan dan minuman. Kami berharap dan membutuhkan susu dan popok untuk para bayi di sini," harapnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved