Teror Bom di Bandung
Firasat Keluarga Sebelum Aiptu Sopyan Tewas Jadi Korban Bom Bunuh Diri, 3 Anaknya Kini Menjadi Yatim
Nyawa anggota polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Karanganyar, Astanaanyar Kota Bandung itu tak tertolong.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung menelan korban jiwa.
Selain pelaku Agus Sujatno yang tewas di lokasi kejadian, seorang anggota polisi yang tengah bertugas bernama Aiptu Sopyan pun turut meninggal dunia, Rabu (7/12/2022).
Nyawa anggota polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Karanganyar, Astanaanyar, Kota Bandung itu tak tertolong.
Baca juga: Pengamat Sebut BNPT Dinilai Gagal, Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Bandung Mantan Napiter
Pihak keluarga mengaku sempat merasakan firasat sebelum mendapat kabar Aiptu Sopyan tewas menjadi korban teror bom saat sedang bertugas.
Kakak almarhum, Salman, mengatakan, sebelumnya dia sempat merasa tidak enak hati saat Sopyan akan berangkat berdinas.
"Kalau saya enggak enak saja (firasatnya)," ujar Salman.
Almarhum, kata dia, meninggal karena mengalami luka di leher.
"Urat nadi kena di sini (sambil menunjuk leher)," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Akibatnya, ketiga anak Sopyan menjadi anak yatim lantaran ayah mereka meninggal dunia.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi Bandung, Gerbang Polsek Cibinong Dijaga Petugas Berlaras Panjang

Aiptu Sopyan juga meinggalkan seorang istri.
Disisi lain, keluarga dan rekanan dari almarhum terus berdatangan ke rumah duka di Jalan Cibogo Atas, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, untuk menyampaikan bela sungkawa.
Selain itu, karangan bunga dari berbagai pejabat dan rekan almarhum pun terus berdatangan seperti Kapolri, Kapolda, Kapolrestabes dan Wali Kota Bandung serta kolega almarhum lainnya.
Baca juga: Pesan di Motor Pelaku Dekat Ledakan Bom Bunuh Diri, BNPT Bingung Korelasi RKUHP dengan Terorisme

Jenazah Aipda Sopyan langsung dimakamkan di pemakaman keluarga di Sukahaji, Kota Bandung Rabu (7/12/2022).
Sebelumnya, Polsek Astanaanyar, Kota Bandung menjadi sasaran teror bom yang dilakukan Agus Sujatno, kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Rabu (7/12/2022).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, saat anggota Polsek sedang melakukan apel pagi di Mapolsek Astanaanyar.
"Polsek Astanaanyar sedang apel, satu orang laki-laki, masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung.
Pelaku penyerangan Bom Polsek Astanaanyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek.
Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan "KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan".
Sosok Pelaku
Akibat bom bunuh diri tersebut, terduga pelaku dikabarkan tewas di tempat.
Tak berselang lama, identitas terduga pelaku pun tersebar luas.
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim.
Pria yang lahir di Bandung, 24 Agustus 1988 beralamatkan KTP di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Mengendarai sepeda motor berwarna biru, sosok terduga pelaku bom bunuh diri itu nyatanya memiliki rekam jejak terkait terorisme.
Agus Sujatno dikabarkan pernah ditahan di Nusakambangan di tahun 2017 dan bebas pada Maret 2021.
Tahun 2017, Agus Sujatno alias Abu Muslim ditangkap atas keterlibatannya dalam peledakan bom panci di Taman Pandawa, Bandung.

Untuk diketahui, tragedi bom panci tersebut menewaskan pelaku utama yakni Yayat Cahdiyat.
Tak terlibat langsung dalam insiden bom panci, Agus Sujatno diduga adalah pembuat bom yang diledakkan pada 27 Februari 2017.
Kala itu, polisi mendapati sejumlah barang bukti seperti ransel berisi satu rangkaian bom TATP Paralel.
Baca juga: Ciri-ciri Pria yang Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Tulisan di Motor Pelaku Disorot
Selain itu polisi juga menemukan power baterai ABC 9 Volt untuk bom bunuh diri yang dilakukan Yayat Cahdiyat.
Selang setahun lebih bebas dari penjara, Agus Sujatno kembali terlibat dalam bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.
Sehari-hari, Agus Sujatno dikenal sebagai teknisi listrik.
Atas hal itu, Agus diduga berperan dalam perakitan bom hingga pendanaan terorisme.
Sosok Agus Sujatno diduga tak lepas dari keterlibatannya dalam jaringan khusus Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang kerap memiliki keterkaitan dengan kegiatan terorisme.
Agus rutin mengikuti kajian khusus JAD wilayah Bandung Selatan hingga Desember 2017.