'Mulut di Lakban' Cerita Wali Kota Blitar saat Disekap Perampok, Pelaku Ancam Telanjangi Sang Istri
Rupanya saat itu, kompolotan perampok sudah masuk ke dalam rumah dan langsung menggedor pintu kamarnya.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
“Saya berpikir, bagaimana keselamatan istri saya kalau sampai dia melakukan hal-hal yang tidak baik. Kan kasihan nanti,” pungkasnya.
Santoso terpaksa menunjukkan lokasi brankas yang berisi uang sekitar Rp 400 juta, jam tangan, handphone, dan sejumlah perhiasan milik Feti.
Perhiasan yang ada di tubuh Feti juga tidak luput dari perampokan.
Baca juga: Populer Regional: Perampok Ancam Lecehkan Istri Wali Kota Blitar | Viral Konser Farel Prayoga Sepi
Para pelaku kemudian meminta ditunjukkan lokasi ruangan CCTV dan pelaku membawa pulang kotak decoder CCTV.
Setelah para perampok pergi, Santoso dan istri langsung berteriak minta tolong.
“Saya mencoba teriak minta tolong. Lha ternyata tidak ada yang merespons dari Satpol PP. Ternyata mereka sudah dilumpuhkan lebih dulu,” pungkasnya.
Pelaku Bawa Pistol dan Senjata Tajam
Polisi menemukan sejumlah fakta usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi.
Menurut polisi, pelaku perampokan berjumlah lima orang dan menggunakan senjata api berupa pistol dan senjata tajam berupa pisau.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menjelaskan pistol dan pisau digunakan pelaku untuk mengancam dan menyekap Wali Kota Blitar, Santoso, istri, Feti Wulandari dan tiga penjaga rumah.
Para pelaku menyekap ketiga penjaga terlebih dahulu untuk melancarkan aksinya.
"Langsung masuk ke pos penjagaan sambil menodongkan sejenis senjata api dan membawa senjata tajam," jelasnya dikutip dari TribunJatim.com.
Kombes Pol Dirmanto mengatakan para penjaga diikat dan diborgol tangannya oleh para pelaku.
Selain itu, para penjaga yang bertugas sebagai Satpol PP ini juga ditutup mata dan telinganya.
