Terungkap Penyebab Guru SMP Tewas Dalam Rumahnya di Cilebut Bogor, Ternyata Karena Epilepsi Menahun
Jasad pria yang ditemukan tewas di perumahan Bumi Cilebut Damai dievakuasi ke RS PMI Kota Bogor. Usai diperiksa, korban tewas rupanya akibat epilepsi.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Jasad pria yang ditemukan tak bernyawa di perumahan Bumi Cilebut Damai, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dievakuasi ke Rumah Sakit PMI, Kota Bogor.
Diketahui, jasad pria berinisial AR (62) itu ditemukan tewas, Rabu (21/12/2022), sekira pukul 11.15 WIB.
Saat ini AR (62) sedang dilakukan pemulasaran oleh petugas ruang forensik PMI Kota Bogor.
Adapun penyebab AR tewas di dalam kamar kontrakannya akibat mengidap penyakit epilepsi bertahun-tahun.
"Dia (AR) keponakan saya. Dia udah alami epilepsi udah menahun. Kondisinya memang sakit-sakitan," kata Keponakan AR Rendra (32) dijumpai TribunnewsBogor.com, di Ruang Forensik PMI.
Rendra menambahkan, kondisi sakit dari AR itu terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
"Memang udah beberapa tahun ini. Udah gabisa beraktifitas lagi kondisinya juga," tambahnya.
Saking parahnya, kata Rendra, pihak keluarga yang bertempat tinggal di Cilebut Timur, sempat meminta untuk AR tinggal bersama.
Namun, AR yang diketahui pernah menjadi guru di salah satu sekolah ini, menolak dan memilih untuk tinggal sendiri di kontrakan yang ia sewa.
"Jadi saking udah gabisa aktifitas berat, seminggu sekali tuh kita (keluarga) kasih uang mingguan. Terus, sering kita beri makan juga," tambahnya.
Baca juga: Geger, Guru SMP Ditemukan Tewas di Rumahnya di Cilebut Bogor
Meski begitu, dipastikan oleh Rendra, usai selesai dilakukan pemulasaran, AR segera dimakamkan di pemakaman keluarga.
"Beres dari sini (PMI) kita langsung kuburkan jasad AR di pemakaman keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Kasatgas Linmas Desa Cilebut Timur Soeta Wijaya mengatakan, saat ditemukan memang sudah mengeluarkan aroma bau.
"Waktu ditemukannya sudah ngeluarin aroma bau. Kemudian kita panggil keluarganya untuk rembukan (diskusi). Karena tidak ada yang sanggup memandikan, kita langsung bawa ke PMI ini, kata Soeta Wijaya dijumpai TribunnewsBogor.com di Ruang Forensik PMI.(*)