Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sederet Kejanggalan Kasus Maling Satroni Rumah Jaksa KPK, Pelaku Cuma Incar 1 Barang Milik Korban

Heboh kasus rumah Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial FAN kemalingan. Sederet kejanggalan pun menyelimuti kasus pencurian tersebut

Editor: khairunnisa
Tribunnews.com
Ilustrasi - Viral kasus rumah Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial FAN kemalingan. Sederet kejanggalan pun menyelimuti kasus pencurian tersebut 

Saat peristiwa itu terjadi, Saptadi sedang tidur di rumah.

Begitu bangun, ia melihat di depan rumah FAN sudah ramai didatangi polisi dan warga sekitar.

Mengetahui rumah warganya kemalingan, ia kemudian menunggu di luar rumah FAN lantaran tidak diperkenankan masuk dan petugas sudah memasang garis polisi.

Sewaktu menunggu bersama warga, ia memperoleh informasi bahwa barang yang hilang adalah sebuah laptop milik FAN.

"Intinya ada kemalingan, tapi tidak menguras harta benda, tapi ada yang dituju cuma laptop," tuturnya, Senin (26/12/2022).

Saptadi menambahkan, di rumah FAN terdapat beberapa laptop, tetapi yang diambil oleh maling hanya laptop milik FAN yang dipakai untuk bekerja.

Baca juga: Takut Dengan Ancaman Pelaku, Maling Motor di Depok Todongkan Pistol Mainan Sebelum Diamuk Massa

"Jadi ada 2 atau 3 laptop yang di rumah itu kan. Untuk anak-anak ada ibu mungkin ada 3, tapi yang diambil laptop Pak FAN yang didalam ransel. Ada laptop di luar itu aman," bebernya.

Sewaktu kejadian, rumah FAN dalam keadaan kosong karena keluarga tersebut sedang pergi ke Wonogiri, Jawa Tengah.

"Kemarin kan liburan, anak-anak sudah libur, Pak FAN kemungkinan cuti, Bu FAN cuti berempat satu keluarga ke Wonogiri. Kan aslinya Wonogiri, Bu FAN Pacitan apa ya. Jadi kemudian kan liburan," sebutnya.

Menurut Saptadi, aksi pencuri yang membobol rumah FAN tergolong nekat.

Pasalnya, sekitar rumah FAN banyak terpasang kamera CCTV.

"Ada di samping-samping rumah ada, di depan (rumah FAN) itu ada," jelasnya.

Kini, rekaman CCTV itu telah diserahkan kepada polisi.

"Sudah diserahkan ke kepolisian. Mengantar pak polisi yang ada CCTV saya ngantar kan kulonuwun. Dilihat ada di-download. Pak polisi minta 2 atau 3 (rekaman)," terangnya.

Korban tangani sejumlah perkara di PN Tipikor Yogyakarta

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved