Lindungi Korban Kekerasan Seksual, Womxns Voice Luncurkan Shelter Aman

Indonesia memiliki angka kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan kelompok rentan yang cukup tinggi.

Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Yayasan Suar Perempuan Lingkar Napza Nusantara (SPLNN) atau Womxns Voice dan UNAIDS Indonesia membentuk shelter aman. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Indonesia memiliki angka kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan kelompok rentan yang cukup tinggi.

Kasus kekerasan seksual itu terjadi karena lemahnya kebijakan yang melindungi serta kurangnya dukungan yang diberikan kepada korban kekerasan.

Melihat kondisi yang kurang mendukung korban kekerasan seksual, Yayasan Suar Perempuan Lingkar Napza Nusantara (SPLNN) atau Womxns Voice di dukung oleh UNAIDS Indonesia membentuk shelter untuk memberikan dukungan kepada para korban kekerasan seksual.

Program ini merupakan inisiatif berbasis komunitas dalam rangka akhiri AIDS 2030, dengan dukungan penuh dari UNAIDS Indonesia dengan harapan shelter ini akan menjadi alternatif baik dalam hal edukasi, promosi sekaligus penyediaan program intervensi penanganan NAPZA, HIV/AIDS dan kekerasan berbasis gender bagi perempuan pengguna narkotika (termasuk transpuan dan dengan identitas gender lain) di Indonesia.

Rosma Karlina, pengurus Womxns Voice, shelter ini merupakan tempat untuk memberikan dukungan fisik dan psikis kepada korban kekerasan seksual.

“Keberadaan shelter ini merupakan salah satu bentuk updaya advokasi yang memberdayakan perempuan untuk mendapatkan kembali kendali diri dan tujuan hidupnya. Dengan memberikan konseling, serta dukungan kelompok sebaya bagi para korban kekerasan seksual," ucapnya, Rabu (28/12/2022).

Peluncuran shelter ini disambut baik oleh Tina Bonto, Direktur Eksekutif UNAIDS Indonesia.

Menurutnya, pembentukan shelter ini adalah langkah nyata dari komunitas untuk memberikan dukungan perlindungan kepada sesama komunitas khususnya kepada mereka korban kekerasan seksual.

“Shelter ini adalah langkah nyata yang bisa kita implementasikan dari banyaknya laporan dan dokumen publikasi terkait kekerasan seksual yang pernah dibuat, untuk membantu korban kekerasan seksual baik itu perempuan dan kelompok rentan.”

Apresiasi juga diberikan oleh Bapak Karjono, Kepala Lurah Kedung Badak, Kota Bogor selaku tokoh masyarakat setempat.

Menurutnya, kehadiran shelter bagi korban kekerasan seksual di wilayahnya adalah langkah baik untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

Hal ini tentu akan didukung secara penuh, karena berkontribusi positif bagi lingkungan setempat dan dapat menjadi wadah untuk melindungi dan edukasi masyarakat tentang kekerasan seksual, sehingga masyarakat lebih sadar tentang permasalahan kekerasan seksual.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved