Cuaca Ekstrem, Suhu Bandung di Bawah 20 Derajat, Ridwan Kamil Imbau Warga Jabar Tak Banyak Keluar
Ridwan Kamil berharap masyarakat Jawa Barat menghabiskan waktu pergantian tahun di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah selama malam tahun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Jabodetabek ini diimbau oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Bahkan, BMKG juga sudah memprediksi hal-hal yang akan terjadi dalam cuaca ekstrem ini.
Cuaca ekstrem yang terjadi menjelang pergantian Tahun Baru 2023 ini juga banyak kemungkinan, masyarakat akan keluar rumah.
Ridwan Kamil berharap masyarakat Jawa Barat menghabiskan waktu pergantian tahun di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah selama malam tahun baru.
Hal ini dilakukan karena Intensitas hujan tinggi dan angin kencang yang terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru di Jawa Barat.
Ridwan Kamil mengatakan berada di rumah lebih aman ditengah cuaca ekstrem dan tidak menentu seperti ini.
"Rayakan saja di rumah masing-masing, tidak usah memaksakan diri ke luar."
"Jadi gausah dipaksa harus konvoi, karena banyak mudaratnya, atau keluar rumah dengan cuaca ekstrem seperti ini. Rayakan bersama keluarga," ungkapnya pada Kamis (29/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Pria yang akrab disapa kang Emil ini mengaku akan tetap bertugas di malam tahun baru.
Ia akan berada di Gedung Sate, Bandung dan memantau kondisi di beberapa daerah Jawa Barat.
"Saya contohnya akan jaga gawang sampai tahun baru di Gedung Sate, keluarga saya merayakan di rumah saja."
"Saya imbau rayakan dengan cara yang rasional, merayakan dengan kehangatan keluarga di rumah masing-masing menurut saya lebih baik," pungkasnya.
Menurutnya sampai saat ini belum ada imbauan dari pemerintah pusat terkait aturan perayaan malam tahun baru dalam cuaca ekstrem seperti saat ini.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Truk Bermuatan Semen Tercebur ke Laut Saat Mau Masuk Kapal Gegara Gelombang Tinggi
"Pemerintah provinsi itu satu frekuensi dengan pemerintah pusat. Apa yang sudah diputuskan pemerintah pusat, kita pasti akan menyosialisasikannya."
"Tahun baru kami masih berdiskusi apa yang boleh, tidak boleh, yang dikurangi, ditambah. Poinnya karena Covid sudah surut, orang ingin berlibur. Tapi menurut saya tidak perlu keluar rumah," imbuhnya.