Kondisi Bocah 6 Tahun Korban Penculikan di Jakarta, Malika Tidur di Gerobak Hingga Diajak Memulung

Bocah perempuan berusia 6 tahun itu berhasil ditemukan polisi pada hari Senin (2/1/2023) malam.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Bogor/istimewa
Kondisi Bocah 6 Tahun Korban Penculikan di Jakarta, Malika Tidur di Gerobak dan Ajak Pelaku Memulung 

Sikap pemulung yang culik anak kecil bernama Malika Anastasya bikin keluarga korban terkecoh.

Pasalnya, sang pemulung selama ini dikenal baik oleh keluarga korban.

Kelaurga awalnya mengenal sosok pelaku lantaran sering mampir ke warung kopi yang dibuka oleh orangtua korban.

Sikap pemulung yang baru dikenal sekitar 2 bulan itu tak menunjukan sikap aneh bahkan cenderung baik kepada keluarga korban,.

Rupanya, dibalik itu semua ada niat terselubung pelaku hingga akhirnya menculik gadis kecil bernama Malika Anastasya tersebut.

Yudi mengajak Malika untuk menemaninya membeli ayam goreng. 

Namun, setelah agak jauh dari jangkauan orangtuanya, Yudi membawa kabur Malika menggunakan bajaj biru dan turun di Stasiun Kota.

Polisi saat ini masih mencari keberadaan Malika dan pemulung misterius yang membawa kabur gadis kecil tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, pelaku penculikan Malika disebut kerap bolak-balik mengunjungi kedai kopi keluarga korban dalam dua bulan terakhir.

Baca juga: 2 Minggu Berlalu, Kasus Penculikan Malika Masih Misteri, Ini Penyebab Polisi Sulit Tangkap Pelaku

Malika Anastasya (6) anak perempuan yang tinggal di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, diculik oleh pemulung. Insiden penculikan itu terjadi pada Rabu (7/12/2022) siang, yang di mana hingga hari ini sudah selama 13 hari.
Malika Anastasya (6) anak perempuan yang tinggal di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, diculik oleh pemulung. Insiden penculikan itu terjadi pada Rabu (7/12/2022) siang, yang di mana hingga hari ini sudah selama 13 hari. (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Namun, orangtua korban tidak mengenal pelaku secara spesifik. Keluarga korban mengenali wajah pelaku berinisial Y karena yang bersangkutan cukup sering berkunjung ke kedai kopi milik mereka.

"Orangtua korban pun itu hanya tahu nya atau kenal karena sering datang ngopi di kedainya," ujar Komarudin.

Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Patar Mula Bona juga menyatakan bahwa pelaku cukup sering berkunjung ke kedai kopi keluarga korban dalam dua bulan terakhir.

"Yang bersangkutan sering datang atau main ke kedai kopi mereka dalam dua bulan terakhir menurut keterangan dari pihak keluarga korban. Jadi sudah mengenal secara muka," kata Bona.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved