Kalah Dari Persib, Kiper Persija Andritany Puji Bobotoh: Kami Diperlakukan Baik, Tak Ada Pelemparan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta kemarin ternyata ada sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Momen tersebut dirasakan oleh salah satu pemain Persija Jakarta, yaitu sang kiper Andritany.

Meskipun kalah dari Persib Bandung, tetapi Andritany tetap memuji laga tersebut.

Perlakuan berbeda dirasakan Persija Jakarta dalam lawatan ke Bandung saat menjalani laga tunda pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Persija menjadi tamu Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (11/1/2023) sore.

Pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan Persib Bandung. Ciro Alves menjadi penentu tiga poin lewat golnya di menit 63.

Di luar pertandingan, suasana berbeda dirasakan penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa.

Pemain yang juga kapten tim itu mengapresiasi kepada seluruh elemen pertandingan baik itu panpel maupun suporter, yang tentu saja bobotoh karena The Jakmania tak diperkenankan hadir.

Andritany merasa dijamu dengan baik oleh tuan rumah.

Dalam laga ini, Persija tidak mendapatkan teror berlebihan dari suporter saat kedatangan dan pergi dari stadion.

"Sudah berkali-kali saya bermain di Bandung melawan Persib. Mulai dari Stadion Si Jalak Harupat hingga yang terbaru di Gelora Bandung Lautan Api. Kami memang belum dapat membawa pulang poin dari tanah Pasundan, tetapi kami membawa berita baik dari sana," ujar Andritany dilansir laman ligaindonesiabaru.com.

"Berita di mana kami diperlakukan dengan baik, tanpa ada pelemparan di dalam stadion maupun di perjalanan. Tidak ada teror berlebihan yang biasanya dilakukan di pertandingan-pertandingan sebelumnya," ucapnya.

Lebih lanjut, menurutnya, ini jadi awal yang baik untuk perdamaian antara suporter Jakarta maupun Bandung.

Baca juga: Thomas Doll Akui Persib Bandung Lebih Unggul dari Persija Jakarta soal Penyelesaian Akhir

Dia berharap balasan serupa bisa dilakukan saat Persib bertandang ke Jakarta.

"Agar rivalitas itu hanya ada di atas lapangan dengan durasi 90 menit. Setelah itu kita kembali lagi menjadi teman atau bahkan saudara untuk berdiskusi memajukan sepak bola negeri ini."