Polisi Tembak Polisi
Menangis Disebut Jujur oleh Hakim, Arif Rachman Akui Masih Takut Ferdy Sambo: Ajudannya Saja Dibunuh
Arif Rachman Arifin mengaku hingga saat ini masih dihantui rasa takut terhadap Ferdy Sambo, akan keselamatan keluarganya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
"Rasa takut itu besar Yang Mulia, kemarin ketika saya menceritakan yang berbeda dengan Pak FS saja, terus terang keluarga saya itu takut Yang Mulia. Istri saya sampai bilang, nanti nggak apa-apa ini anak-anak?," kata dia sambil menangis.
Kemudian Arif Rachman juga terlihat membasuh air matanya dengan sapu tangan
"Bayangkan, ajudannya saja bisa disuruh dibunuh, katanya. Gimana saya enggak kepikiran Yang Mulia," kata Arif Rachman dengan wajah penuh kekhawatiran.
Kemudian Arif Rachman pun menjelaskan saat dirinya dipadsus.
"Jadi dipadsus dini hari pukul 01.00 WIB, dipanggil jam 10 malam saya langsung datang karena sudah tahu pasti kaitannya, waktu itu Pak FS sudah dipadsus Yang Mulia. Saya juga sudah mulai dengar Richard katanya mengaku itu semua yang melakukan katanya Pak FS," tutur Arif Rachman.
Lalu Arif Rachman pun ditanya apakah dirinya menonton CCTV di dalam rumah Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga.
"Saya bilang saya tidak pernah menonton CCTV dalam rumah. Laptop saya akui iya saya menyimpan laptop itu, saya langsung bercerita semuanya, tidak ada yang saya tutup-tutupi," jelasnya.
Saat itu menurutnya, tim penyidik fokus menanyakan soal CCTV di dalam rumah, bukan yang ada di luar.
"Artinya Anda, Baiquni dan Chuck itu adalah yang pertama kali secara sukarela memberi tahu itu?," tanya tim penasihat hukumnya.
Baca juga: Agus Nurpatria Minta Arif Rachman Carikan Peti Mati Terbaik untuk Brigadir J, Harganya Rp 10 Juta
"Iya, bahkan penyidik 340 di hari itu tadinya kalau misalnya tidak ketemu rekamannya sempat meminta kepada kami untuk nanti membantu proses rekon di depan, sepanjang yang diingat oleh saya bertiga waktu itu. Saya mengiyakan, saya bilang saya akan bantu semaksimal mungkin," beber Arif Rachman.
"Untuk laptop?," tanya tim penasihat hukumnya lagi.
"Saya minta supir saya mengantar ke Mabes waktu saya diperiksa," kata Arif Rachman.
"Ini artinya semua barang bukti, keterangan, disampaikan secara sukarela? Bukan sesuatu yang dicari dan Anda sembunyikan ya? Ini karena Anda berbeda, jadi Anda harus pastikan," kata tim penasihat hukum.
"Betul," jawab Arif Rachman.
"Baiquni sebenarnya tidak berani menyatakan bahwa hard disk itu ada isinya. itu berkonsultasi dengan saudara?," tanya penasihat hukum.
Nasib Miris Pelaku Polisi Tembak Polisi Dipecat dari Polri, Jejak Karir Dadang Iskandar Disorot |
![]() |
---|
Aksi Ajudan Selamatkan Kapolres dari Tembakan AKP Dadang, Peluru Tembus Kasur, Kenapa Tidak Balas ? |
![]() |
---|
Miris Isi Dompet AKP Ulil Ryanto Sebelum Ditembak AKP Dadang Iskandar, Cuma Ada Uang Rp 70 ribu |
![]() |
---|
Penampakan Rumah AKP Ulil Ryanto Korban Penembakan AKP Dadang, Tak Ada Sofa dan Lemari Baju |
![]() |
---|
Rumah Sederhana AKP Ulil Korban AKP Dadang, Rela Kosongkan Dompet Demi Beli Barang Mewah untuk Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.