Pembunuhan Berantai Bekasi

Pembunuhan Berantai di Bekasi: Bocah 2 Tahun Ikut Jadi Korban Wowon CS, Mayatnya Dicor di Cianjur

Ada 9 (sembilang) nyawa manusia yang melayang akibat dibunuh secara keji oleh pelaku demi memuaskan keinginannya.

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Tribun Bogor/Tribun Jabar
Pembunuhan berantai di Bekasi menguak fakta baru, polisi menemukan sejumlah korban lainnya di Cianjur. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang bocah berusia 2 tahun turut jadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon CS.

Pria asal Cianjur, Jawa Barat itu nekat menghabisi siapa saja yang dianggap mengetahui kejahatan pelaku.

Bahkan, pelaku juga nekat menghabisi keluarganya sendiri agar kedok kejahatannya tak terbongkar.

Tak hanya orang dewasa, bocah berusia 2 tahun bernama Bayu diduga turut meregang nyawa akibat dibunuh oleh Wowon CS.

Seperti diketahui, polisi telah mengamankan tiga orang pelaku pembunuhan berantai yaini Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Ada 9 (sembilang) nyawa manusia yang dibunuh secara keji oleh pelaku demi memuaskan keinginannya.

Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi, Wowon CS Nekat Bunuh Korban yang Dianggap Mengganggu

Korban Wowon CS bukan hanya di Bekasi saja, namun juga tersebar di Cianjur hingga Garut, Jawa Barat.

Selain tiga korban tewas di Bekasi, polisi juga menemukan empat orang korban yang telah dikubur di Cianjur.

Keempat korban ini ditemukan setelah tim yang turut terdiri dari Tim Forensik dan Apsifor Labfor Polri melakukan pengembangan ke Cianjur.

"Di TKP Cianjur ada empat kerangka," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Irjen Fadil Imran mengatakan, salah satu korban diketahui masih berusia 2 tahun bernama Bayu.

'Perjalanan Perjuangan Pembunuhan' Pengakuan Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi, 8 Orang Tewas
'Perjalanan Perjuangan Pembunuhan' Pengakuan Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi, 8 Orang Tewas (Kolase Tribun Bogor/Tribun Jabar)

Bayu ditemukan dikubur di samping rumah tersangka bernama Solihin alias Duloh.

Bahkan untuk menghilangkan jejaknya, pelaku menyembunyikan mayat korban dibalik coran beton.

"Lubang kedua berisi dua kerangka tulang dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwik," ujarnya.

Baca juga: Perjalanan Perjuangan Pembunuhan Pengakuan Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi, 8 Orang Tewas

"Lubang berikutnya berisi tulang yang diduga bernama Farida," terang Irjen Fadil Imran.

Ada satu kerangka lain yang saat ini masih dalam pencarian, berdasarkan pengakuan tersangka .

Kemudian ada satu korban lain yang berada di wilayah Garut.

Awalnya korban ini dilempar ke laut, tapi jenazahnya kembali ke pantai dan ditemukan warga, lalu dikubur secara layak.

Untuk kasus di Bekasi ada satu orang yang selamat, namun diduga turut terlibat aksi kejahatan itu. 

Diketahui, tersangka Wowon alias Aki merupakan suami dari korban Ai Maemunah (40) yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Bekasi pada tanggal 12 Januari 2023 lalu.

Lokasi lubang tempat ditemukan tiga jenazah di sebuah pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).
Lokasi lubang tempat ditemukan tiga jenazah di sebuah pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023). (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Bukan hanya Ai Maemunah (40) dan kedua anaknya dari suami pertama yaitu M. Ridwan Abdul Muiz (18) dan M. Ruswandi (15) pun turut meregang nyawa pada hari itu.

Menurutnya, pelaku dan korban masih dalam lingkaran keluarga.

"Bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami korban," terang Irjen Fadil Imran.

Lebih lanjut ia menjelaskan, para pelaku melakukan aksi pembunuhan berantai untuk menutupi kejahatannya.

"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Apa itu? Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer, atau pembunuhan berantai," ungkap Fadil.

Baca juga: Kasus Keracunan di Bekasi Ungkap Tabir Pembunuhan Berantai, Total Korban Tewas Dikabarkan 8 Orang

Berdasarkan pengakuan tersangka, aksi pembunuhan berantai yang dilakukannya merupakan bagian dari perjuangan.

"Berdasarkan pengakuan 'melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan' bahasanya mereka," kata Irjen Fadil Imran.

Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga mengalami keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Dari sini terungkap ada pembunuhan berantai yang menewaskan 8 orang. Dimana 3 diracun, 3 dicor diteras rumah dan 2 korban dibuang ke laut.
Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga mengalami keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Dari sini terungkap ada pembunuhan berantai yang menewaskan 8 orang. Dimana 3 diracun, 3 dicor diteras rumah dan 2 korban dibuang ke laut. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

Peran Pelaku

Ketiga orang tersangka pembunuhan berantai ini memiliki peran yang berbeda-beda.

Mulai dari pemberi dana untuk melakukan pembunuhan hingga menggali lubang di sekitar sumur TKP.

Adapun peran Wowon adalah menyuruh melakukan pembunuhan.

Tak hanya itu, pria beralamat Kampung Babakan Mande, RT 001 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur merupakan pemberi dana untuk melakukan pembunuhan.

Baca juga: Mengungkap Kejanggalan Tewasnya Satu Keluarga Asal Cianjur, Obrolan Terakhir Korban Terungkap

Solihin berperan mengontrak rumah sebagai TKP pembunuhan dan mengantar korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi (TKP).

Ia yang beralamat di Kampung Babakan Mande, RT 005 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur juga yang membeli racun, meracik racun ke dalam kopi, memberikan kopi berisi racun kepada korban.

Sedangkan peran Dede yang beralamat di Kampung Kademangan RT 003 RW 003, Kademangan, Mande, Cianjur, adalah menggali lubang di sekitar sumur TKP atas perintah tersangka Solihin.

Kemudian membeli kopi 5 sachet dan bersama Solihin menyeduh kopi dengan racun untuk dibagikan kepada korban.

"Dari fakta awal, scientific crime investigation, ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu adalah pembunuhan dengan diracun. Akan didalami apakah pembunuhuan berencana, disertai tindak pidana lain, atau murni pembunuhan," ujar Irjen Fadil Imran.

"Setelah fakta-fakta scientific, olah TKP, hasil labfor, hasil visum et repertum, penyidik cari tahu siapa pelakunya. Dan berdasarkan hasil investigasi, pelakunya adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan saudara M Dede Solehudin. Ketiganya ternyata orang dekat dari para korban, bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami dari korban," lanjut dia.

Baca berita TribunnewsBogor.com lainnya di Google News 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved