Pembunuhan Berantai Bekasi
Sengaja Ikut Minum Kopi Beracun, Siasat Komplotan Wowon Cs Sang Pembunuh Berantai Terungkap
Dalam kasus ini Wowon Cs diketahui membunuh sembilan orang, di mana tujuh korban di antaranya masih memiliki hubungan keluarga.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terungkap siasat keji komplotan pembunuh berantai grup Wowon Cs.
Salah satu komplotan Wowon Erawan alias Aki, M Dede Solehuddin sengaja ikut meminum kopi yang di dalamnya terdapat pestisida.
Hal itu Dede lakukan dengan tujuan untuk menghilangkan jejak pembunuhan terhadap Ai Maimunah dan dua anak Ai, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20).
Diketahui Dede Solehudin awalnya diidentifikasi sebagai salah satu dari lima korban keracunan di kawasan Bekasi beberapa waktu lalu.
Namun belakangan terungkap bahwa Dede Solehudin ternyata berpura-pura ikut minum kopi beracun bersama dengan 4 korban lainnya.
Selain Dede, tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur ini adalah Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh.
"Kalau alasannya kan untuk menghilangkan jejak, supaya nggak ketahuan bahwa dia ikut meracun," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).
Indrawienny mengungkapkan, Dede hanya meminum sedikit kopi tersebut karena tahu sudah dilarutkan dengan pestisida.
"Dia minum racun cuma sedikit, makanya dia hidup," ungkapnya.
Dalam kasus ini Wowon Cs diketahui membunuh sembilan orang, di mana tujuh korban di antaranya masih memiliki hubungan keluarga.
Sedangkan dua korban lainnya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti dan Farida.
Baca juga: Cara Sadis Pembunuh Berantai Habisi Korbannya Terbongkar, Wowon Suruh Mertuanya Dorong Siti ke Laut
Kepada polisi, Wowon Cs mengaku meraup uang sebesar Rp 1 miliar dari dua TKW tersebut.
Siti dan Farida tertipu janji manis Wowon Cs yang mengaku memiliki kekuatan supranatural hingga dapat menggandakan uang.
"Hasil keterangan tersangka ini kurang lebih Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).
Namun, Hengki menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.
"Terkait dana-dana, kita masih mendalami. Ini belum tuntas," ujar eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Ia menjelaskan, penyidikan dilakukan secara berkesinambungan untuk merangkai fakta dan menelusuri motif sebenarnya dari para tersangka.
"Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan. Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi. Sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua, termasuk dalam motif," ucap Hengki.
Kasus pembunuhan berantai ini berawal dari satu keluarga yang ditemukan tewas di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Ketiga korban, Ai Maimunah serta dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20), mulanya diduga tewas karena keracunan.
Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa ketiganya dibunuh dengan cara diracun kopi pestisida.
Saat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sebuah lubang yang disiapkan untuk mengubur jenazah ketiga korban.

Polisi lalu menangkap Wowon dan Duloh di Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Dede ditangkap di Bekasi.
Dede sebelumnya sempat dikira sebagai salah satu korban karena ikut meminum kopi pestisida.
Namun, belakangan ia diketahui bersekongkol dengan Wowon dan Duloh.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, terdapat enam korban lain yang lebih dulu dibunuh Wowon Cs di Cianjur dan Surabaya.
Lima korban di Cianjur yaitu Noneng, Wiwin, Bayu, Halimah, dan Farida. Empat di antaranya dikubur di tiga lubang di kediaman tersangka Duloh.
"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu, umur dua tahun, di samping rumah pelaku Duloh," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).
Di lubang kedua, berisi dua kerangka manusia yang diduga bernama Noneng dan Wiwin.
"Lubang ketiga berisi tulang yang diduga bernama Farida," ungkap Kapolda.
Sementara itu, korban Halimah dimakamkan secara wajar.
Baca juga: Incar TKW Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Polisi Temukan Uang Rp 1 Miliar di Rekening Wowon Cs
Wowon diketahui memiliki enam istri, yang tiga di antaranya menjadi korban pembunuhan. Mereka adalah Maimunah, Wiwin, dan Halimah.
Khusus Halimah, Wowon mulanya tidak mengetahui istrinya tewas dibunuh. Ia mengira Halimah meninggal dunia karena sakit.
"Tapi untuk Halimah, Wowon nggak tahu kalau Halimah mati. Wowon hanya tahunya dia sakit. Padahal setelah diinterogasi si Duloh, Halimah itu memang sakit, tapi akhirnya tetap dibunuh oleh si Duloh," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Jumat (20/1/2023).
Jenazah Halimah juga dimakamkan secara wajar. Berbeda dengan jenazah Wiwin yang dikubur ke dalam lubang.
"Kalau Halimah enggak (dikubur di lubang), karena dia sudah dalam kondisi sakit, seakan-akan meninggal wajar," ujar Indrawienny.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Alasan Tersangka Dede Solehudin Ikut Minum Kopi Beracun: Sengaja untuk Menghilangkan Jejak
Diminta Wowon Habisi Mertua & Istrinya, Duloh Sempat Bersetubuh Dengan Noneng: Udah Selesai Belum? |
![]() |
---|
'Hukum Mati Saja' Teriak Warga ke Wowon Cs, Rumah Duloh Ditendangi hingga Pagarnya Roboh |
![]() |
---|
'Pak Tobat Atuh Pak' Kata Istri Wowon Sambil Menangis di Pelukan Suami, Saksikan Rekonstruksi |
![]() |
---|
Baru Terungkap Urutan & Kronologi Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Duloh Tega Habisi Nyawa Anak Istri |
![]() |
---|
Momen Wowon Cs Lakukan 55 Adegan Rekonstruksi di TKP, Warga Soraki Pelaku Pembunuhan Berantai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.