Ramadhan 2023
Bolehkah Puasa Rajab Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan? Ini Penjelasannya
Saat bulan Rajab, ada beberapa umat muslim yang masih punya utang puasa pada Ramadhan tahun lalu. Apakah puasa Rajab dan puasa Qadha dapat digabung?
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Meski sudah memasuki bulan Rajab, beberapa umat muslim ada yang masih belum membayar utang puasa Ramadhan 2023 atau puasa qadha.
Sedangkan amalan yang bisa dilakukan di bulan Rajab adalah dengan berpuasa yang mempunyai keutamaan pahala setara dengan dua bulan berpuasa.
Lantas, bagaimana jika seseorang ingin Puasa Rajab namun masih punya tanggungan utang puasa Ramadhan tahun lalu?
Sebagaimana diketahui, malam 1 Rajab dimulai pada hari Senin, 23 Januari 2023.
Bulan Rajab adalah bulan istimewa yang dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah Rasulullah dengan membaca doa, puasa, sholawat, dzikir dan lainnya.
Sedangkan utang puasa hukumnya wajib ditunaikan sampai sebelum datangnya Ramadhan 2023.
Namun saat tiba bulan Rajab, ada beberapa umat muslim yang masih mempunyai utang puasa pada Ramadhan tahun lalu.
Apakah Puasa Rajab dan puasa qadha dapat digabung?
Dilansir dari video YouTube NU Online, hukum Puasa Rajab dan puasa qadha adalah sah dan boleh dilakukan.
Bahkan, menurut Syekh al-Barizi, meski hanya niat mengqadha’ puasa Ramadhan, secara otomatis pahala berPuasa Rajab bisa didapatkan.
Pendapat lain menurut Imam Al Kurdi, Imam Al Barizi dan Imam Romli, menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan sekaligus niat puasa sunah Rajab dibolehkan dan mendapat pahala.
Sedangkan menurut Imam Abu Makhromah tidak sah dan tidak mendapat pahala menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunah termasuk Puasa Rajab ataupun Senin Kamis.
Menurut pendapatnya, seseorang boleh melakukan puasa qadha Ramadhan di bulan Rajab tanpa harus menggabungkan keduanya.
Lalu bagaimana niat menggabungkan Puasa Rajab dan puasa qadha Ramadhan?
Baca juga: Bulan Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi, Simak Niat Puasa Satu Bulan Penuh dan Doa Buka Puasa
Penggabungan niat Puasa Rajab dan puasa qadha Ramadhan dilakukan dengan cara membaca niat puasa qadha Ramadhan tanpa menyebutkan ingin melaksanakan Puasa Rajab.
Adapun bacaan niat qadha Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘aalaa.
Artinya, "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."
Sementara, berikut bacaan niat puasa sunnah Rajab yang bisa dilafalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah di bulan Rajab esok hari karena Allah SWT".
Adapun membaca niat puasa qadha Ramadhan di bulan Rajab dilakukan di malam hari atau waktu sahur.

Saat tiba bulan Rajab, ada beberapa umat muslim yang masih mempunyai utang puasa pada Ramadhan tahun lalu. Apakah puasa Rajab dan puasa Qadha dapat digabung? (Ist/via Kompas.com)
4 amalan sunah bulan Rajab
Rajab merupakan salah satu bulan yang mulia dalam susunan tahun Hijriyah.
Berhubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa amalan bulan Rajab sesuai sunnah.
1. Puasa sunah bulan Rajab
Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda :
عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ
Artinya : “Dari Utsman bin Hakim Al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai Puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas ra berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa”.
2. Berdzikir
Dzikir adalah amalan yang mulia. Perbedaan orang yang mati dan yang hidup adalah terletak pada zikirnya.
Bulan rajab yang penuh dengan kemuliaan hendaknya diisi dengan zikir dan berdoa.
3. Membaca doa bulan Rajab
Membaca doa seperti yang diriwayatkan oleh Sayyidina Anas ra, bahwa Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab berdoa:
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Latin: Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhoon
Artinya: “Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan.”
4. Perbanyak sedekah
Mengeluarkan zakat khusus pada bulan Rajab adalah amalan-amalan yang disunnahkan Rasulullah SAW di bulan Rajab.
Para ulama NU mengungkap, bersedekah di bulan Rajab membebaskan seorang muslim dari siksa api neraka.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa bersedekah pada Rajab, maka Allah SWT akan menjauhkannya dari api neraka, sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.