Polisi Tembak Polisi
Beda Ekspresi Putri Candrawathi, Bharada E, dan Ricky Rizal saat Baca Pledoi, Eliezer Terus Menunduk
Beda ekspresi Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Putri Candrawathi saat bacakan pledoi di persidangan. Bharada E tetap tegar dan tahan tangisan
Penulis: khairunnisa | Editor: Yudistira Wanne
"Patutkah saya dipersalahkan seolah-olah saya dalang pembunuhan, padahal saya tidak pernah berniat ataupun ikut pembunuhan Yosua, saya tidak mengerti dan tidak melihat apa yang terjadi saat itu," sambungnya.
Minta belas kasihan dari majelis hakim, Putri Candrawathi berharap agar bisa diberi vonis yang berkeadilan oleh hakim.
"Semoga harapan saya masih didengar, semoga tidak ada lagi perempuan yang menghadapi kondisi seperti saya ini. Yang mulia, izinkan saya mengetuk pintu hati yang mulia majelis hakim mengharapkan yang mulia secara jernih melihat fakta demi fakta yang muncul dalam persidangan. Mengharapkan yang mulia memberikan keadilan dengan arif dan bijaksana," ungkap Putri Candrawathi.
Baca juga: Beredar Isi Surat Putri Candrawathi yang Dibacakan Depan Hakim, Tulisan Tangan Istri Sambo Disorot
Bharada E
Terdakwa kedua yang turut disorot saat pembacaan pledoi adalah Bharada E.
Tak seperti Putri Candrawathi, Bharada E tampak menguatkan diri untuk menahan tangis.
Kendati tak menangis, Bharada E terlihat terus menunduk sejak awal persidangan hingga akhir.
Jika biasanya Bharada E lantang mengurai kebenaran atas kasus pembunuhan Brigadir J, pemuda 23 tahun itu kini lemas.
Usai dituntut 12 tahun penjara oleh JPU, Bharada E hanya bisa pasrah.
Karenanya dalam nota pembelaannya, Bharada E pun meminta maaf kepada seluruh orang yang dikasihinya, terutama kedua orangtua.
"Mohon maaf mama, papa. Maafkan saya atas peristiwa yang terjadi ini. Sehingga membuat mama dan papa serta keluarga bersedih dan kelelahan," ujar Bharada E dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Kamis (26/1/2023).

Khusus untuk sang mama, Bharada E meminta maaf karena membuat wanita tersayangnya itu sedih.
Beralih ke sang papa, Bharada E mengaku merasa bersalah. Sebab gara-gara kasus ini, ayah Bharada E dipecat dari pekerjaan.
"Ma, maafkan kalau karena kejujuran saya ini, sudah membuat mama sedih harus melihat saya di sini. Saya tahu mama sedih, tapi saya tahu mama bangga saya berjuang untuk terus menjalankan perkataan mama, menjadi anak yang baik dan jujur," pungkas Bharada E.
"Pa, maafkan saya pa. Karena akibat peristiwa ini, papa harus kehilangan pekerjaan. Terima kasih untuk mama dan papa karena telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran dan kerja keras dalam hidup saya dan kakak saya sejak kami kecil," ujar Bharada E.
nota pembelaan
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
pledoi
Jaksa Penuntut Umum
Putri Candrawathi
TribunnewsBogor.com
ekspresi
penjara
Ferdy Sambo
Nasib Miris Pelaku Polisi Tembak Polisi Dipecat dari Polri, Jejak Karir Dadang Iskandar Disorot |
![]() |
---|
Aksi Ajudan Selamatkan Kapolres dari Tembakan AKP Dadang, Peluru Tembus Kasur, Kenapa Tidak Balas ? |
![]() |
---|
Miris Isi Dompet AKP Ulil Ryanto Sebelum Ditembak AKP Dadang Iskandar, Cuma Ada Uang Rp 70 ribu |
![]() |
---|
Penampakan Rumah AKP Ulil Ryanto Korban Penembakan AKP Dadang, Tak Ada Sofa dan Lemari Baju |
![]() |
---|
Rumah Sederhana AKP Ulil Korban AKP Dadang, Rela Kosongkan Dompet Demi Beli Barang Mewah untuk Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.